SUAKA – KOTABARU. Hasil kajian tim sudah mencapai kurang lebih 40-50 persen sudah tergambarkan pertanggungjawaban teman – teman tim kajian dari unlam, yang disampaikan kepada Tim Tanah Kambatanglima.
“Selain memaparkan perkembangan kajian yang sudah dibuat selama dua bulan sekaligus langsung juga meninjau daerah otonom baru, dilapangan seperti apa kenyataannya,” tutur ketua tim percepatan pemekaran tanah kambatanglima, Rabbiansyah sekaligus anggota DPRD Kotabaru, usai acara rapat paripurna, senin (13/6/2022).
Sambung Roby, tim kajian juga langsung melihat letak – letak keberadaan pelabuhan, letak dimana perusahaan yang nantinya sebagai penopang PAD, keberadaan rumah sakit dan perbatasan sebagai penopang ibukota baru, karena tanah kambatanglima jelas masuk wilayah penopang ibukota baru.
Selain fisik tim juga mengumpulkan berbagai tokoh dan memberikan waktu kepada tim untuk membukukan apa yang dilihat.
” Yang lebih penting lagi dengan datangnya tim kajian unlam bertemu langsung para tokoh masyarakat di 12 kecamatan, langsung berinteraksi selain dari pada para tim pemekaran tim tanah kambatanglima,” paparannya.
Dengan adanya tim kajian Unlam berinteraksi tokoh masyarakat ada beberapa aspek termasuk pertanyaan apa bapak – ibu mengetahui terkait dengan rencana pemekaran tanah kambatanglima.dan apa menginginkan Pemekaran CDOB, inilah beberapa yang sampaikan tim kajian dari unlam.
Harapan kami sebagai tim percepatan, kajian unlam ini cepat berproses walaupun kita ketahui satu rupiah dana APBD belum ada masuk, sumber dana digunakan tim kajian unlam itu merupakan dana hasil patungan tim pemekaran CDOB untuk membiayai tim melakukan kajian ini.
Kita berharap semoga dana APBD perubahan ada dana masuk baik APBD kabupaten dan juga dana APBD tingkat provinsi. Untuk mensupport tim kajian.
“Semoga semua tim bisa merampungkan agar desember nanti bisa di paripurnakan,” terang Roby.
Selanjutnya akan diajukan kementerian dalam negeri apakah tanah Kambatanglima disetujui oleh pemerintah pusat atau ada pertimbangan lainnya.
” sesudah tim kajian dari unlam ada juga tim persepsi publik ini akan menurunkan 28 orang tim peneliti untuk masuk 109 desa, persepsi publik ini hanya ingin mengetahui, mulai dari tanah kambatanglima, kenapa di inginkan nama kambatanglima,” katanya. (wan/dam)