Suarakalimantan.com, BANJARMASIN,- Founder Yayasan Haji Maming 69, Mardani H Maming sangat peduli dengan pendidikan di Banua, Kalimantan Selatan. Yayasan yang didirikannya tersebut telah banyak menggelontorkan dana untuk kemajuan pendidikan di Kalimantan Selatan, di antaranya untuk bea siswa untuk dosen dan mahasiswa.
Yayasan H Maming 69 tercatat menggelontorkan dana sebanyak Rp3,12 untuk calon dosen dan dosen di UIN Antasari Banjarmasin pada 2018-sekarang. Rp4,8 Miliar untuk 21 mahasiswa ULM yang mengikuti program S3 Ilmu Sosial di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sejak Januari 2018, dan membantu mahasiswa ULM berkuliah hingga lulus (Semester 8) dengan dana total Rp4 Miliar. Dari tiga bantuan tersebut total biaya yang telah digelontorkan Yayasan H Maming 69 berjumlah Rp11,9 Miliar.
“Kami menyerahkan bantuan dana untuk beasiswa bagi calon dosen UIN Antasari sebesar Rp122 juta dan beasiswa program S3 bagi 50 dosen dengan total biaya Rp3 miliar,” kata juru bicara Yayasan H Maming 69, Fahrani, saat memberikan bantuan tersebut, dilansir Kumparan Senin (16/4/2018) lalu.
Saat dikonfirmasi Fahrani membenarkan adanya bantuan dari Yayasan H Maming ke UIN Antasari Banjarmasin yang dimulai tahun 2018 itu.
“Bantuan sampai sekarang masih berlanjut, saat ini sudah masuk semester akhir,” ujarnya, Sabtu (28/5).
Fahrani merinci bantuan untuk 50 dosen di UIN Antasari. Dia menyebut, tiap semester Yayasan H Maming memberikan beasiswa SPP kuliah S3 kepada 50 penerima bantuan. Masing-masing penerima setiap satu semesternya mendapatkan Rp6 juta per orang.
“Rp6 juta dikali 50 orang, jumlahnya Rp300 Juta. Bantuan itu berlangsung selama 10 semester. Jadi totalnya, Rp3 Miliar,” jelasnya.
Meneriima bantuan tersebut, pihak UIN Antasari Banjarmasin pun merespons positif atas bantuan Yayasan H Maming yang memberi dana beasiswa bagi para dosen di UIN Antasari. Rektor UIN Antasari Mujiburahman mengaku selektif mengucurkan dana beasiswa itu agar tepat sasaran.
“Ada kriteria khusus para dosen yang akan menerimanya. Tak bisa diberikan secara serampangan, harus ada kriteria dan kualifikasinya,” kata Mujiburahman.
Ia mengingatkan pemberian beasiswa tanpa titipan, mesti sesuai standarisasi, kriteria nilai, dan kesesuaian.
Selain di UIN Antasari, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin juga mendapat kucuran dana yang cukup besar. Mengutip Antara, Kamis (24/5/2021), Yayasan H Maming memberikan beasiswa senilai Rp4,8 miliar untuk biaya kuliah 21 mahasiswa ULM yang mengikuti Program S3 Ilmu Sosial di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada Januari 2018 lalu.
Dengan keberadaan para doktor tersebut, ULM berhasil mendirikan jurusan S3 Studi Pembangunan pada 2021, yang tercatat menjadi ke-4 di Indonesia.
Tidak hanya dosen, mahasiswa ULM juga mendapatkan bantuan beasiswa untuk berkuliah hingga lulus (8 semester) dengan dana total Rp4 Miliar.
Kasubag Kerjasama ULM Rahman di Batulicin, menjelaskan, pada tahap awal, ada 25 mahasiswa asal Kabupaten Tanah Bumbu yang mendapatkan program beasiswa tersebut. Persemesternya dibekali uang kuliah dan biaya hidup Rp5 juta setiap orang. Sehingga jika selama empat tahun atau delapan semester, tiap mahasiswa menerima bantuan Rp40 juta hingga mereka lulus.
Pada tahun berikutnya ada tambahan lagi sebanyak 25 mahasiswa dan direncanakan total 100 orang penerima beasiswa. Jika dikalkulasi, Yayasan Haji Maming Enam Sembilan menggelontorkan bantuan Rp4 miliar dengan rincian per angkatan menerima Rp1 miliar.
“Untuk tahun pertama memang hanya mahasiswa asal Kabupaten Tanah Bumbu, namun tahun berikutnya bisa dari daerah lain 50 persen kita alokasikan sesuai kebutuhan,” jelasnya, dikutip dari Antara, Kamis (24/5/2021).
Atas kepedulian yang besar dari Yayasan Haji Maming Enam Sembilan, Rahman mewakili Rektor ULM Prof Sutarto Hadi menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada pemberi beasiswa tersebut.
Untuk diketahui, Ketua Dewan Pembina Yayasan Haji Maming Enam Sembilan adalah Mardani H Maming yang kini dikenal sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) dan Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dia dikenal getol mendukung program pembangunan sumber daya manusia di Kalimantan Selatan.
(Tim)