Suarakalimantan.com, BANJARMASIN – Tahun ini Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menginjak usia 50 tahun. Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Mardani H. Maming membeberkan kontribusi 50 tahun HIPMI untuk Indonesia.
“HIPMI selalu membekali kader-kadernya melalui pendidikan dan pelatihan, maka skill yang memadai dapat mendorong terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, berkualitas dan berdaya saing, serta melek teknologi dan informasi,” kata dia, Rabu 25 Mei 2022. Pendirian organisasi ini, lanjut dia, dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda
HIPMI, kata Mardani, dibentuk sebagai wadah dunia usaha yang dapat menampung dan menghimpun aspirasi pengusaha muda Indonesia dimana mereka turut bertanggung jawab terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketahanan nasional, serta turut mencari dan membentuk identitas pengusaha nasional baik sekarang maupun yang akan datang dalam proses akselerasi dan modernisasi.
Dalam perjalanannya sampai terjadinya krisis ekonomi pada 1998, HIPMI yang didirikan pada 10 Juni 1972 oleh Abdul Latief ini telah sukses mencetak kaderisasi wirausaha, dengan tampilnya tokoh-tokoh muda dalam percaturan dunia usaha nasional maupun internasional. Keadaan tersebut kemudian dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap profesi pengusaha pada posisi terhormat.
“HIPMI dilatarbelakangi oleh Konferensi KADIN ASEAN yang bertujuan agar kelak dapat sejajar
dengan pengusaha muda lainnya di tingkat Internasional. HIPMI terus melakukan usaha-usaha demi menggerakkan sektor perekonomian bangsa. Salah satu usaha HIPMI adalah ikut aktif dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). HIPMI membantu para pelaku UMKM dengan memberikan modal,” kata Mardani.
Selain itu, HIPMI juga ikut serta memantau kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia. HIPMI juga terus mencermati perkembangan situasi perekonomian Indonesia, dan
memandang perlu menyikapi serta mengambil langkah-langkah strategis, tidak hanya untuk
kepentingan organisasi, tetapi terlebih untuk perekonomian bangsa dan negara Indonesia.
“Dalam kurun waktu 50 tahun, pasti banyak melahirkan bukan saja entrepreneur-entrepreneur muda tapi juga melahirkan pemimpin-pemimpin muda, kami ingin membuktikan bahwa HIPMI adalah organisasi yang hebat dan siap menjadi pemimpin-pemimpin muda dan juga menjadi entrepreneur muda.”
Melalui HIPMI, tugasnya sebagai ketua umum adalah mempersiapkan entrepreneur muda di Indonesia. Jumlah pengusaha di Indonesia saat ini hanya 3,4 persen masih kurang untuk menjadi suatu negara maju yang butuh 12 hingga 14 persen.
“Saya berharap perjuangan itu bisa dilaksanakan dari tahun ke tahun, sehingga entrepreneur Indonesia bisa terus bertambah dan pada masanya Indonesia akan menjadi negara yang maju karena entrepreneur mudanya semakin banyak,” kata Mardani. (TIM)