
Suarakalimantan.com, Banjarmasin – Madrasah Diniyah (Madin) Al-Qaulul Haq bukanlah seperti lembaga pendidikan nonformal lainnya, yang memiliki sarana dan fasilitas belajar mengajar yang lengkap.
Madin yang beralamat di Jalan Jalan Pramuka/Jalan Melati Indah (Simpang Limau) RT 10, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur ini, proses pembelajarannya pun hanya menumpang di Masjid Jami Al-Qaulul Haq. Memanfaatkan teras dan selasar masjid.
Namun jangan salah kira, meski begitu, animo masyarakat untuk mempercayakan pendidikan agama anaknya di Madin Al-Qaulul Haq sangat luar biasa. Dapat dilihat dari jumlah santrinya yang terus bertambah melebihi target.
Setelah sekitar 9 bulan berjalan, pada hari Sabtu, 12 Maret 2022, Madin Al-Qaulul Haq pun diresmikan. Dihadiri Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina dan Ketua PCNU Kota Banjarmasin, Habib Ali Khaidir Al – Kaff, Camat Banjarmasin Timur Dra Hj Rusdiana, MAP. serta Lurah Sei. Lulut H Suryani Syahril, SKM, MM.
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina meresmikan Madrasah Diniyah Al-Qaulul Haq |
Hadir pula Pimpinan dan Pengasuh Ponpes Al Amien Prenduan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, DR KH Ahmad Fauzi Tidjani, yang sekaligus melakukan safari dakwah bersama alumni dan wali santri.
DR KH Ahmad Fauzi Tidjani (kiri) |
Wali Kota Ibnu Sina sangat mengapresiasi hadirnya Madin Al-Qaulul Haq di tengah-tengah masyarakat, dalam upaya membekali anak-anak dengan ilmu agama.
“Hari ini kita meresmikan madrasah diniyah, kalau dahulu sering disebut orang sekolah Arab. Madrasah diniyah seperti ini sudah mulai sulit ditemukan, tapi Alhamdulillah hari ini kita bisa resmikan Al-Qaulul Haq,” ungkap Ibnu Sina.
Menurut pria yang akrab disapa Ibnu ini, saat ini jarang-jarang ada madrasah diniyah. Meski berada di pinggiran kota, ia berharap Madin Al-Qaulul Haq terus berkembang ke depannya, bersama dedikasi para pengasuhnya yang luar biasa.
Habib Ali Khaidir Al – Kaff |
“Pak Kyai Ahmad Fauzi juga berkenan hadir dan meresmikan bersama-sama. Mudah-mudahan menjadi doa bersama agar madrasah diniyah ini berhasil dan sukses melahirkan anak-anak didik kita, yang tak hanya menguasai pengetahuan umum, tapi juga pengetahuan agama,” ujar Ibnu
“Terimakasih juga kepada Ibu Aisyah yang sudah mewakafkan tanahnya untuk dibangun madrasah diniyah ini. Semoga dari sini akan lahir generasi qurani yang benar-benar bisa meneruskan cahaya Islam,” tambahnya.
Ibu Aisyah saat menyerahkan sertifikat tanah untuk diwakafkan |
Pimpinan dan Pengasuh Madrasah Diniyah Al-Qaulul Haq, Jamhuri S.Pd.I mengatakan, madrasah diniyah ini sifatnya sebagai suplemen terhadap pendidikan umum. Yang menyajikan pendidikan agama dan baca tulis Alquran kepada peserta didik di luar materi pembelajaran sekolah umum.
“Proses pembelajaran di sini dimulai pukul 14.30 Wita sampai 17.30 Wita. Jadi, anak-anak di sini sepulang dari pendidikan formal di sekolah Dasar (SD), kemudian siang sampai sore melanjutkan belajar di madrasah ini,” tuturnya.
Jamhuri, S.Pd.I |
Madrasah ini, kata Jamhuri, hampir serupa dengan sekolah pesantren, boleh dibilang semi pesantren. Bahkan, pelajaran-pelajaran yang ada di pesantren juga diterapkan di Al-Qaulul Haq.
“Target kita sebenarnya usia SD saja, tapi kenyatannya ada juga siswa SMP yang ikut belajar, terutama ingin belajar mengaji dan menulis Alquran. Selain belajar Arab Melayu kita belajar kitab-kitab juga,” imbuhnya.
Kemudian, lanjutnya, karena antusias warga tadi, pihaknya yang pada awalnya hanya membuka pendaftaran untuk 30 orang saja, ternyata sampai sekarang sudah mencapai sekitar 150 orang santri.
“Malah ada warga luar selain masyarakat setempat. Ada juga yang tidak mau daftar tunggu, mau langsung ikut belajar. Tapi, tempat kita memang tidak mencukupi untuk itu,” jelasnya.
Namun, Jamhuri dan jajaran pengajar lainnya patut berbahagia, lantaran pada kegiatan tersebut ada warga yang mewakafkan tanahnya untuk digunakan mengembangkan madrasah, bahkan langsung menyerahkan sertifikatnya.
“Mudah-mudahan dengan ini kita cepat juga membangun,” harapnya.
Sementara itu, H Syahril S.Pd, Ketua Komite Madin Al-Qaulul Haq, menuturkan, bahwa madrasah ini berjalan sejak bulan Juli 2021 lalu. Hingga kini, kemajuannya sangat pesat.
H Syahril, SP.d (tengah) |
“Sambutan warga begitu antusias, terbukti dari banyaknya orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya untuk belajar di sini,” terangnya.
Menurutnya, lantaran tingginya minat warga, pihaknya terpaksa menunda siswa yang ingin masuk, mengingat kondisi dan fasilitas yang tidak memadai.
“Tempatnya pun masih numpang di masjid.
Alhamdulillah, ada warga setempat mewakafkan tanahnya yang bersebelahan dengan mesjid ini untuk dibangun tempat belajar. Tanahnya berukuran 20×25 meter persegi. Insya Allah, dengan izin Allah SWT para dermawan dan donatur akan terbuka hatinya untuk menyumbangkan hartanya di jalan Allah,” ucap H Syahril.
“Bagi para dermawan yang haus ingin beramal ibadah, bisa datang ke tempat kami di Jalan Pramuka, Melati Indah, Simpang Limau RT 10,” pungkasnya. (Faisal)