SUAKA – JAKARTA. Usai resmi dilantik menjabat Kapolres Sleman, DI Yogyakarta, pada Senin 10 Januari lalu, AKBP Imam Rifai pada lalu langsung tancap gas dengan meluncurkan slogan baru Sleman BAIK.
Slogan ini merupakan jargon penyemangat sekaligus menjadi motto Polres Sleman dalam melaksanakan tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Kapolres Sleman AKBP Imam Rifai mengatakan, jargon baru ini adalah BAIK kata tersebut secara harfiah bermakna elok, patut, teratur dan tidak ada cela nya.
“BAIK pada hakekatnya didefinisikan sebagai sesuatu yang dilakukan untuk kepentingan orang banyak, hal ini merupakan bentuk komitmen Polres Sleman yang akan melayani masyarakat sebaik mungkin dan memberikan yang terbaik kepada organisasi maupun masyarakat tanpa memikirkan hal lain,” ujar Imam, Senin 24 Januari 2022.
Lebih lanjut Imam menjabarkan, penggunaan kata BAIK sendiri merupakan akronim dari beberapa kata kunci yakni Bersinergi, Agamis, Inisiatif dan Komunikatif. Ia menyebut, jargon baru ini juga bentuk komitmen dalam melayani masyarakat di Kabupaten Sleman.
“Terminologi ini mempunyai makna kata Bersinergi memiliki arti bahwa seluruh personel Polres Sleman harus bersinergi baik secara eksternal maupun pihak internal untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Kemudian seluruh personel Polres Sleman harus bisa bersinergi secara pribadi sehingga pelaksanaan tugas bisa berjalan dan berhasil dengan baik,” jelasnya.
Selanjutnya kata Agamis yang memiliki makna seluruh personel Polres Sleman merupakan insan yang memiliki kepercayaan atau keyakinan. Sehingga dalam setiap kegiatan tidak hanya diniatkan untuk keberhasilan pelaksanaan tugas dan kedinasan.
“Tetapi menggantungkan niat yang lebih tinggi, secara ikhlas pelaksanaan tugas semua diniatkan untuk ibadah. Sehingga ukuran keberhasilan tugas tidak hanya sekedar pujian tetapi mengharapkan pahala yang lebih tinggi dimana kelak suatu hari amal ibadah dari pelaksanaan tugas-tugas pelayanan masyarakat kita diharapkan bisa menjadi ladang ibadah anggota Polres Sleman,” ungkapnya.
Dikatakan Imam, hal ini lantaran agama merupakan pondasi setiap insan Bhayangkara dalam menjalankan tugasnya. Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi pedoman dalam menjalankan tugas pengabdian.
Menurutnya, kata Inisiatif dijabarkan bahwa polisi dikenal dengan kewenangan diskresinya, inisiatif-inisiatif yang sudah sesuai dengan norma. Aturan maupun SOP harus dilaksanakan dengan baik namun dengan memperhatikan batasan-batasan yang harus dipahami oleh seluruh anggota Polres Sleman.
“Apabila ada hal-hal yang masih ragu dimana ada situasi yang masih abu-abu silahkan dikoordinasikan dengan rekan maupun atasannya,” jelasnya.
Sebagai insan Bhayangkara tentunya inisiatif kita dinanti dan menjadi harapan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Oleh karena itu Polri harus meningkatkan kultur kerja pelayanan publik.
Sedangkan, Komunikatif, lanjutnya, bahwa seluruh anggota Polres Sleman harus bisa membangun komunikasi yang baik secara internal dilingkungan Polres dan Polsek jajaran maupun dengan instansi luar.
Kata dia, kemampuan Polres Sleman belum mencukupi baik secara kualitas maupun kuantitas personel. Sehingga kita harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan instansi-instansi diluar Polri seperti TNI, Instansi pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat maupun lembaga swadaya masyarakat yang bisa membantu mensukseskan tujuan Polres Sleman dalam menjaga Harkamtibmas.
“Slogan Sleman BAIK adalah salah satu visi yang akan diwujudkan dengan sejumlah misi yang akan di jalankan oleh Polres Sleman dengan tujuan agar ada jaminan rasa aman untuk seluruh warga kabupaten Sleman,” ungkapnya.
Dirinya berharap seluruh personel Polres Sleman dapat memahami dan menjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam mengemban amanah menjaga Harkamtibmas dengan slogan Sleman BAIK.
Penulis : (Witan)