SUAKA – KOTABARU. Masifnya peredaran video tentang penghinaan segerombolan orang yang beredar luas di sosial media terhadap warga kalimantan dengan menyebut kalimantan tempat jin buang anak serta pasar Ibukota negara nusantara (kalimantan) adalah kuntilanak dan genderuwo, hanya monyet, Mendapat reaksi dari berbagai kalangan.
Pegiat HAM kalimantan Agusaputra Wiranto, SH, Yang juga saat ini menjabat sebagai koordinator bidang hukum, hak azasi manusia serta hukum adat salah satu ormas kalimantan juga turut bereaksi keras terhadap pernyataan segerombolan orang yang di duga sebagiannya berasal dari salah satu partai politik tanah air.
Kepada media ini Agusaputra Menyampaikan” Minggu (23/01/2022) Bahwa sebagai seorang manusia Indonesia yang beradab serta berbudi pekerti yang luhur sejatinya segerombolan orang yang diduga dari salah satu partai politik tersebut mempunyai jiwa kemanusiaan terhadap seluruh umat manusia Indonesia dalam mengutarakan pendapat ataupun bernarasi direpublik Indonesia ini terlebih bernarasi tentang maha karya yang agung yang telah di perjuangkan oleh Presiden Jokowi terhadap “Nusantara” ibukota negara Indonesia yang berpusat dipulau kalimantan.
“Bukan hanya segerombolan manusia yang viral itu saja yang hidup di republik ini melainkan juga beraneka ragam suku, ras, budaya, bahkan agama yang sudah terkristalisasi menjadi sebuah kehidupan yang adil, makmur, sentosa dalam bingkai pancasila dan UUD 1945. Tolong jangan rasis kepada kami tegas team Advokasi serikat buruh nasional Indonesia ini.
Ditambahkan Agusaputra dalam waktu dekat ini ia akan berencana untuk melakukan upaya hukum ke polda kalimantan selatan terhadap pernyataan rasisme oleh gerombolan orang tersebut, Pungkasnya.
Penulis : (putra/dam)
Dibaca 231 kali.