Mayor Ckm (K) dr. Rinie Indah Chandra Wirasati, Sp.KJ., M.A.R.S. Wakil Kepala Rumah Sakit dr. R. Soeharsono TK. III (TPT) Banjarmasin. |
SuaraKalimantan.com, Banjarbaru – Bertempat di Aula Widyatama Dinas Pendidikan Banjarbaru Jalan Pendidikan Nasional No 1 Kelurahan Loktabat Selatan Kecamatan Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Wakil Kepala Rumah Sakit (Wakarumkit) dr. R. Soeharsono TK. IIIÂ Mayor Ckm (K) dr. Rinie Indah Chandra Wirasati, Sp.KJ., M.A.R.S. mensosialisasikan paham radikalisme kepada Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru, Sabtu (27/11/2021)
Dihadapan Tim Penggerak PKK, wakarumkit mejelaskan panjang lebar apa itu radikalisme.
Radikalisme adalah paham yang bisa memengaruhi kondisi sosial politik suatu negara. Radikalisme kini sangat erat kaitannya dengan konsep ekstremisme dan terorisme. Radikalisme adalah istilah yang penting diketahui siapapun,”ungkapnya.
Ia menjelaslan, menurut KBBI, radikalisme memiliki tiga arti.
1• Radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik,
2• Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis, dan
3• Radikalisme adalah sikap ekstrem dalam aliran politik.
Â
Propaganda di Medsos, Ancaman Baru Indonesia
• Indonesia menghadapi ancaman baru yang “lebih dasyat” bukan hanya tujuannya namun pada cara dan instrumennya, mengapa dahsyat? karena sasarannya besar, mampu mempengaruhi pikiran manusia (opini) secara masal, dalam waktu singkat, dengan biaya yang murah dan sulit dilacak.
• Terdapat 3 bentuk ancaman nyata terkait dengan penggunaan media instrument komunikasi, saat ini:
1. Provokasi : Kegiatan untuk menyulut kebencian, kemarahan
2. Agitasi: Hasutan kepada orang
3. Propaganda: Sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan mempengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.
• Peran perempuan sangat penting dalam upaya menangkal paham radikal yang dianggap sebagai sumber dari tindakan terorisme.
• Perempuan bisa menciptakan perdamaian di dalam keluarga, bahkan di lingkungan sekitarnya.
• Perempuan mempunyai keunggulan kompetitif dan kooperatif sehingga memiliki ruang membangun suasana damai, anti kekerasan apalagi terorisme, dimana pun ia berada.
• Perempuan agar tidak berhenti dan lelah untuk mengajak masyarakat ke arah hidup bertoleransi sehingga menciptakan situasi kondusif untuk membesarkan generasi penerus bangsa.
Â
Hal-hal yang dapat mempengaruhi perilaku manusia :
– Keturunan
– Umur dan jenis kelamin
– Keadaan badaniah
– Keadaan psikologik
– Keluarga
– Adat istiadat
– Kebudayaan dan kepercayaan
– Pekerjaan
– Pernikahan dan kehamilan
– Peperangan
– Kehilangan/kematian orang yang dicintai
– Rasa permusuhan
– Hubungan antar manusia, dsb
• CARA PENGASUHAN ANAK YANG BAIK :
1. KASIH SAYANG/LOVE KASIH SAYANG HARUS DIRASAKAN ANAK DICIUM, DITEPUK DIHARGAI, DIPUJI
2. KEDISIPLINAN/BATASAN (LIMITASI) UTAMA USIA >6 TAHUN
– DISIPLIN YANG KONSISTEN
-FLEKSIBEL : BILA ANAK SAKIT TIDAK BERLAKU
– DITERANGKAN ALASANNYA
– SESUAI USIA ANAK
– ATAS DASAR KASIH SAYANG
3. KEMANDIRIAN (LET THEM GROWTH UP) MELATIH ANAK MANDIRI, BERINISIATIF DAN BERKREATIVITAS SESUAI USIA ANAK
4. CONSEKUEN :
Contoh : Jika orangtua melarang anak merokok maka bapak/ibu juga tidak merokok.
5. CONSISTEN: agar anak tidak bingung. Jika Ibu mengatakan A, maka bapak juga harus mengatakan A, begitu pula pengasuh lain di rumah tersebut harus mengatakan A.
Banjarbaru, 27 November 2021
Oleh :
Mayor Ckm (K) dr. Rinie Indah Chandra Wirasati, Sp.KJ., M.A.R.S. Wakil Kepala Rumah Sakit dr. R. Soeharsono TK. III (TPT) Banjarmasin.
Dibaca 36 kali.