SuaraKalimantan.com, Palangka Raya
Hari ini 21 Oktober 2021, tepatnya sudah 7 tahun kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia atau tahun ke dua pada periode keduanya bersama Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin.
Sorotan kinerja duet Jokowi-Amin hari ini dilakukan oleh Mahasiswa Se Indonesia dengan melaksanakan aksi turun ke jalan dan segudang tuntutan untuk keduanya.
Aksi turun ke jalan juga dilakukan oleh Mahasiswa Se Kota Palangka Raya yang tergabung di beberapa lembaga Kemahasiswaan diantaranya :Â BEM UPR, BEM STIMIK Palangka Raya, DEMA IAIN Palangka Raya, BEM FAPERTA UPR, BEM FEB UPR , BEM FH UPR, BEM FISIP UPR, BEM FMIPA UPR, BEM FT UPR, BEM FT UMPR dan KMHDIÂ Komisariat UPR.
Ratusan Mahasiswa dan Mahasiswi ini meneriakan Gerakan DUTA JAGAL ( Dua Tahun Jokowi-Amin Gagal) melakukan aksi Unjuk rasa dalam bentuk Panggung Aspirasi Rakyat berlokasi di Tugu Soekarno depan Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.
Juru Bicara (Jubir) Aksi Mahasiswa Se Kota Palangka Raya Tirta Yoga Panuntun mengatakan, Ada beberapa tuntutan yang menjadi alasan refleksi 2 tahun Jokowi – Ma’ruf Amin gagal adalah :
- Berikan perlindungan kepada masyarakat adat dan dorong pengesahan RUU masyarakat hukum adat.
-
Laksanakan reforma agraria sejati.
-
Cabut omnibuslaw serta peraturan turunannya.
-
Keluarkan Perppu sebagai pengantii UU no : 19 tahun 2019 tentang KPK.
-
Tuntaskan pelanggaran HAM masa lalu dan berikan jaminan perlindungan HAM di masa mendatang.
Kelima tuntutan kami sebagai Mahasiswa Se Kota Palangka Raya hari ini merupakan refleksii kami sebagai Mahasiswa melihat atas dasar kinerja 2 tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin yang kami nilai gagal sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
“Jadi, aksi ini upaya untuk menyatukan pemahaman kepada publik, memberikan kabar bahwa pada akhirnya Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Dan ini hasil refleksi yang sudah dikaji tiap-tiap kampus,” kata Jubir Also kepada awak media ini.
Sementara itu Presiden BEM Universitas Palangka Raya (UPR) Beni Parulian Siregar juga mengutarakan hal senada bahwa gerakan kami turun ke jalan dengan mengadakan aksi ini tentunya merupakan bentuk kepedulian kami sebagai lembaga Kemahasiswaan yang peduli dengan kondisi Indonesia yang sedang tidak baik baik saja.
Beni menegaskan, bahwa tujuh tahun pemerintahan Jokowi ramai isu-isu yang diperbincangkan, namun ternyata tidak banyak membawa terobosan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di Indonesia.
“Ada lima tuntutan kami yang tadi sudah di bacakan. Ini sekali lagi merupakan refleksi dari kacamatan kami di lembaga Kemahasiswaan untuk Kinerja Jokowi-Amin,” Pungkas Beni Parulian Siregar.
Yohanes Eka Irawanto, SE