Polisi Sebut Keluarga 3 Jenazah Tertimbun Pakaian Menolak Otopsi

Gudang Pakaian Jadi (konveksi) dikawasan Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur

suarakalimantan.com, BANJARMASIN – Ketiga korban tewas tertimbun tumpukan pakaian di Jalan Ratu Zaleha yang sempat di evakuasi ke kamar jenazah RSUD Ulin Banjarmasin akhirnya di stop oleh pihak keluarga untuk di lakukan otopsi.

“Pasalnya pihak keluarga korban membuat Surat Pernyataan bahwa tidak bersedia untuk diotopsi” ujar Kapolsek Banjarmasin Timur, AKP Pujie Firmansyah, Sabtu (11/09/21).

Selain itu, polisi juga memeriksa pemilik rumah yang diketahui bernama H. Kadir.
Namun tak banyak informasi yang di peroleh oleh pihak kepolisian.

Dari informasi pemilik rumah juga tidak terlalu banyak. Karena memang
jarang di sana, ungkap AKP Pujie.

AKP Pujie mengatakan rumah
bernomor 39 RT. 19 di Jalan Ratu Zaleha Gang Ki Hajar Dewantara 2, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur itu merupakan rumah yang di fungsikan juga sebagai gudang penyimpanan pakaian.

Rumah itu sudah cukup lama di jadikan gudang. Kalau tempat usaha pemilik berada di Pasar Sentra Antasari” ucapnya.
Dari hasil penyidikan, tragedi nahas yang merenggut nyawa tiga orang itu
dialami Achmad Saubari (42), beserta istri Siti Khadijah (33) dan anaknya Shella Fuzita (6) murni kecelakaan.
“Dugaannya murni kecelakaan, karena tertimbun pakaian,” bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Achmad Saubari beserta istri Siti Khadijah  dan anaknya Shella Fuzita  ditemukan tewas dalam posisi tertimbun pakaian, Jumat (10/09/21) malam.

Mereka ditemukan setelah rumah yang ditempati didobrak. Setelah beberapa hari terakhir tak ada kabar.
Diperkirakan korban sudah dua hari meninggal dalam rumah tersebut, karena dari jasad korban mengeluarkan aroma tak sedap.

Diketahui, korban suami istri adalah orang kepercayaan H. Kadir di mana mereka berdua juga karyawan di toko pakaian milik H. Kadir.

Baca Juga:  Rahmat Hidayat Tewas Luka Tusuk

“Tim gabungan Polsek Banjarmasin Timur dan Polresta Banjarmasin terjun ke lapangan untuk olah TKP,” ujar Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi, Jumat (10/09/21) malam.

Kompol Alfian mengatakan, pihaknya juga berupaya mencari tahu penyebab pasti tragedi nahas itu murni kecelakaan atau ada penyebab lain. Misalnya adanya unsur kelalaian.

Kompol Alfian mengakui, kondisi rumah sekaligus gudang itu sangat pengap, di sebabkan banyaknya tumpukan pakai,” pungkasnya. (Faisal)

Dibaca 127 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top