SuaraKalimantan.com, Jakarta
Forum perdamaian media Indonesia yang pertama “Voice of Press (V.O.P)” diadakan secara online dengan peserta 14 jurnalis Indonesia dengan mengambil tema ‘Situasi Terkini Para Jurnalis dan Peran Media di Beberapa Kota di Indonesia di Tengah Pandemi’.
Jurnalis dari Kota besar Indonesia, diantaranya Kota Jambi, Kota Jakarta, Kota Banjarmasin, Kota Manado, dan Kota Ambon, memberikan presentasi tentang lingkungan media dan situasi terkini di tiap Kota di Indonesia selama pandemi COVID 19.
Dalam kegiatan diskusi para peserta juga mendiskusikan peran dari jurnalis-jurnalis Indonesia dalam mengalahkan masalah-masalah yang disebabkan oleh kebencian, konflik, kesalahpahaman, dan kurangnya komunikasi di tengah pandemi COVID-19 yang berlangsung ini.
Ketua Editor Harian Jambi Daily Hendry Nursal mengatakan, Media juga harus memastikan bahwa orang-orang dapat merasa nyaman dan aman dengan menyediakan berita yang obyektif dan seimbang dan informasi terbaik secara konsisten kepada komunitas lokal dan internasional.
Ketua Editor Media Bunaken Sony Tadjure menekankan, penting untuk mendirikan sistem dan lingkungan di mana para jurnalis dapat bekerja berdasarkan informasi yang obyektif dan akurat.
Sementara itu salah satu peserta dalam forum diskusi ini Perwakilan Media Online SuaraKalimantan.com Yohanes Eka Irawanto, SE mengatakan, jika ditarik garis lurusnya bahwa peran jurnalis memang sangat penting sekali di tengah pandemi COVID 19.
Komitmen jurnalis dan perusahaan media yang membawahi jurnalis di lapangan mampu memberikan informasi yang bersifat mendidik, bukan membuat tulisan dalam bentuk berita provokasi.
“Tugas jurnalis sudah jelas, komitmen dalam berita sehingga penyajian berita membawa misi perdamaian bukan sebaliknya permusuhan yang justru di munculkan,” tegas Yohanes pada (21/8/2021).
Yohanes mengajak para jurnalis, mari menulis berita untuk Indonesia dalam kerangkan perdamaian dunia di tengah pandemi COVID 19.
“Kita memerlukan jurnalis-jurnalis untuk mengatasi kebenaran informasi dalam pandemi dan menciptakan berita-berita yang menjaga perdamaian yang dapat membawa perubahan yang positif terhadap perilaku orang-orang,” Kata Manager Regional HWPL Indonesia Magdalena Hutasoit.
Magdalena menekankan, HWPL berencana untuk mendukung jurnalisme perdamaian dalam menyebarkan budaya berita-berita positif kepada masyarakat sipil Indonesia dengan mengagendakan rangkaian forum-forum perdamaian online dan Pendidikan perdamaian untuk media.
Forum Perdamaian Media Indonesia tersebut diorganisir oleh organisasi perdamaian internasional non-profit yang berpusat di Korea, yaitu Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL), yang berhubungan dengan ECOSOC PBB dan DGC PBB.
“Voice of Press (V.O.P)” adalah tempat komunikasi dan jaringan media internasional di mana para jurnalis dari seluruh dunia dapat dengan sukarela berpartisipasi dan menyuarakan untuk kebebasan media dan jurnalisme perdamaian.
“Sampai hari ini, itu telah diikuti oleh 207 jurnalis dari 22 negara, termasuk Nepal, Filipina, Indonesia, Hongkong, Taiwan, Ukraina, Nigeria, sejak 2018,” Pungkas Manager Regional HWPL Indonesia Magdalena Hutasoit.
Yohanes Eka Irawanto, SE