Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah (BBPKT) menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Penulisan Bahan Bacaan Literasi Berbahasa Daerah tahun 2021.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Aquarius Kota Palangka Raya ini selama lima hari dengan jumlah peserta 50 an orang dari berbagai disiplin ilmu.Â
Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, Valentina Lovina Tanate, M.Hum, melalui Bidang Penerjemah Ahli Muda pada Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah (BBPKT) Rensi Sisilda mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan agar BBPKT kedepan bisa memiliki buku bahasa daerah setempat, dengan sasaran buku ini untuk Pendidikan Anak usia dini (PAUD) dan juga anak Sekolah Dasar (SD).Â
Buku untuk anak PAUD tentunya akan lebih banyak gambar dan akan berbeda dengan buku anak SD.Â
Selain bahasa daerah setempat dalam buku yang akan digagas kedepannya nanti, tentunya pesan moral juga akan ada di dalam isi buku dimaksud. Sehingga jati diri daerah (kebudayaan) yang dimiliki tidak terkikis perkembangan zaman, dan ini menjadi penting diberikan sejak usia dini untuk melestarikan bahasa setempat.
“Kegiatan hari ini merupakan langkah awal kami untuk bisa mewujudkan buku untuk anak PAUD dan anak SD dengan bahan bacaan menggunakan bahasa daerah setempat, dengan terjemahan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris,” kata Rensi.Â
Rensi mengakui jika selama ini bahasa yang populer yang di pakai orang kebanyakan di Kalimantan Tengah adalah bahasa dayak ngajuk. Misalnya saja pada kurikulum muatan lokal bahasa yang digunakan adalah bahasa Dayak Ngajuk.Â
Berkaitan dengan Muatan lokal dalam kurikulum terdapat pada peraturan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 79 tahun 2014 tentang muatan lokal kurikulum 2013. Namun kurikulum 13 atau K13 ini juga memiliki visi yang sama yaitu melestarikan bahasa daerah.
Yohanes Eka Irawanto, SE