Suarakalimantan.com, Palangka Raya
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kalimantan Tengah ternyata sangat berdampak pada dampak biologi dampak ekonomi, dampak fisik dan kimia serta dampak sosial.
Berdasarkan sumber data dari dokumen media ini tercacat Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 dalam hitungan luasan hektar adalah sebagai berikut :
Tahun 2016 kebakaran hutan dan lahan seluas : 6.148,42 Hektar, Tahun 2017 kebakaran hutan dan lahan seluas : 1.743,82 Hektar.
Tahun 2018 kebakaran hutan dan lahan seluas : 47.432,57Hektar, Tahun 2019 kebakaran hutan dan lahan seluas : 317.749,00 Hektar.
Tahun 2020 kebakaran hutan dan lahan seluas : 7.68l,00 Hektar, Tahun 2021 kebakaran hutan dan lahan seluas : 960,00 Hektar.
Berbanding kah luasan menghijau kan Bumi Kalimantan Tengah jika kita kembali bandingkan dengan luasan lahan yang terbakar selama 6 tahun terakhir ini.
Program pemerintah per tahun hanya melakukan penanaman Pohon seluas 1 juta saya, pertanyaan nya tahun berapa kah Bumi Kalimantan Tengah bisa hijau kembali terutama pada titik lokasi yang pernah terbakar.
Pertanyaan selanjutnya selain Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Kalteng siapa kah yang masih peduli menanam Pohon di lokasi yang pernah terbakar akibat Karhutla di Kalimantan Tengah ini.
Ternyata kepedulian akan lingkungan tetap hijau di Bumi Berkah Kalimantan Tengah masih di miliki oleh para Mahasiswa yaitu Perhimpunan Mahasiswa Katolik Cabang Palangka Raya Sanctus Dionisius.
Pada tanggal 26 Mei 2021Â Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik (PMKRI) Cabang Palangka Raya melaksanakan aksi sosial, gerakan penanaman pohon dalam rangka Dies Natalis PMKRI Sanctus Thomas Aquinas Ke-74 Tahun.
Kegiatan tahap pertama penanaman pohon dilaksanakan di lingkungan Sekretariat Margasiswa Jalan Baru Suli Kota Palangka Raya pada (25/5/2021).
Selanjutnya hari ini Rabu (26/5/2021) merupakan kegiatan tahap dua penanaman pohon dilaksanakan di lokasi Repead KHDTK Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan refleksi oleh Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Sanctus Dionisius Cabang Palangka Raya bersama anggota akhirnya mengambil lengkap dengan aksi menanam pohon.
Pentingnya menjaga dan merawat lingkungan disekitar dan hutan. Karna melihat fenomena hari ini bencana alam seperti banjir sudah menjadi rutinitas tahunan di Kalimantan tengah, maka perlu adanya gerakan untuk semua secara terkhusus pemuda/mahasiswa peduli terhadap lingkungan.
Kegiatan ini difasilitasi dan dipandu oleh lima orang Litbang Banjarbaru. Turut hadir Dewan Pertimbangan PMKRI Cabang Palangka Raya, Antonia Kupa bersama keluarga, Pendamping PMKRI Yosua Stevano Tuasela bersama istri dan diikuti oleh dua puluh dua orang pengurus dan anggota PMKRI Cabang Palangka Raya.
Penanaman pohon dalam aksi ini di ambil Jenis pohon yang ditanam Shorea balangeran sebanyak 150 pohon.
Kordinator Lapangan Aksi Penanaman Pohon Lisa dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai pembelajaran dan kepedulian kader PMKRI terhadap lingkungan mengingat hutan setiap tahunnya mengalami degradasi atau turunnya kualitas ekologi sehingga melalui kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata kader PMKRI terhadap lingkungan sekitar.
“Kami peduli akan lingkungan yang ASRI dan apa yang kami lakukan hari ini dengan aksi Tanam Pohon merupakan bentuk kecil kami dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” Tutur dara cantik yang masih kuliah di Fakultas Pertanian dan Kehutanan jurusan Kehutanan Kampus Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, pada Rabu (26/5/2021).
Sementara itu Ketua Presidium DPC PMKRI Cabang Palangka Raya Sanctus Dionisius Obi Seprianto menyampaikan kegiatan ini menjadi ruang refleksi untuk dapat semakin mencintai lingkungan dan hutan.
Karena dapat kita bandingkan secara sederhananya apabila kita berjalan dilapangan tanpa ada pohon tentunya terasa panas dan sangat lelah, berbanding terbalik apabila kita berjalan di kawasan yang banyak pohonnya dan menjadi ruang pembelajaran bersama.
Obi Seprianto mengatakan, kegiatan ini harus terus berlanjut dan terus digaungkan, dan besar harapannya kegiatan jni dapat menjadi contoh bagi pemuda dan mahasiswa khususnya agar lebih peduli pada lingkungan.
“Walaupun aksi Tanam Pohon yang kami lakukan tidak banyak namun ini sumbangsih kami menjaga dan melestarikan” Pungkas Obi di dampingi Lisa dan pengurus lainnya.
Yohanes Eka Irawanto, SE