SuaraKalimantan.com, BANJARMASIN – Pelaksanaan Ujian Sekolah selama sepekan ini melalui tatap muka sesuai Prokes dan Daring ujian sekolah berbasis komputer atau online itu banyak mengalami kendala secara teknis.
Kepala Sekolah SMP Negeri 7. Kabul MPd menyebutkan memang ujian online kita tidak bisa mengawasi dengan cermat sehingga hasilnya apakah memang benar bisa mengukur domain kognitif atau aspek pengetahuan.” ujarnya. Senin (5/4/2021)
Oleh karena itu maka ujian sekolah kertas pensil itu diperlukan, meskipun demikian bagi orang tua siswa yang belum menyetujui anaknya untuk hadir ke sekolah kami masih tetap melayani ujian dengan daring dan online.
Dengan catatan orang tua siswa itu menyiapkan alat lebih dari 11 alatnya seperti komputer dan laptop atau HP digunakan untuk menjawab soal sesuai dengan aplikasi yang sudah kami tentukan satu alatnya digunakan untuk zoom meeting sehingga kami bisa memonitor pelaksanaan kegiatan dari sekolah.
Dan di SMP 7 dari 179 peserta ujian yang 3 orang masih mengikuti pelaksanaan ujian dengan daring dan alhamdulillah berjalan dengan lancar.” imbuhnya.
Sementara pelaksanaan ujian yang berbasis sekolah insya Allah tidak ada masalah kaitannya dengan penegakan protokol kesehatan kami sudah menempuh dua jalan yang pertama preventif untuk protokol kesehatan
Yang paling sulit dihadapi adalah menjaga jarak dari yang lebih dari 1 meter itu persoalannya bukan di dalam kelas, lingkungan sekolah masuk dalam ruangan ujian semuanya sudah kami setting tidak mungkin akan bisa jaraknya kurang dari 1 meter setengah, otomatis teramati dengan benar dengan bagus.
Ketika anak pulang dari sekolah dan keluar dari pagar sekolah ini yang kami terkadang masih ada, meskipun secara preventif kami sudah mengimbau kepada orang tua. Bagi anaknya yang mengikuti pelajaran kegiatan ujian sekolah, tolong dijemput sesuai dengan jadwal yang sudah kami tentukan tapi kita juga memaklumi kesibukan orang tua barangkali tidak seperti kita harapkan.
Sehingga kadang-kadang masih ada kerumunan yang sebenarnya mungkin tidak ada, kami juga sudah mengimbau tidak jemu-jemu nya jaga jarak dan sebagainya. Walaupun dia sudah pulang kami tetap jaga dan Alhamdulillah semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Mulai 29 maret hingga tanggal 10 april baru selesai jadi ada 11 mata pelajaran, pengujian masuknya jam 8 pulangnya jam 10 tiap hari, satu kelas maksimal 16 siswa karena jumlah siswanya rata-rata 32 kemudian kami isi dengan 16 otomatis itu maksimal 50% dari jumlah siswa.
Kemudian Kita akan menambah ruangan karena kelas 9 hanya ada 5 kelas atau 5 rombel, sementara kelas 7 dan kelas 8 masih libur otomatis bisa dimanfaatkan dari 15 kami pecah menjadi 11 ruangan belajar. Sehingga jarak dalam kelas tidak ada masalah dan semuanya bisa teratasi dengan baik.” jelasnya. (@tim/sk).