[Opini] Jangan Nodai Kesucian Ramadhan Dengan Bungkusan Politik

Oleh : Aspian Noor Sahbas

 

JELANG bulan suci Ramadhan atau yang dikenal dengan bulan puasa, Ketua Pimpinan Daerah Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Aspian Noor Sahbas AH, menyerukan agar pasangan calon yang akan berkompetisi dalam PSU baik untuk Gubernur maupun Walikota Banjarmasin untuk tidak menodai kesucian bulan Ramadhan dengan aktivitas politik yang dapat mengganggu kekhusyuaan ummat Islam di Kalsel dalam menjalankan ibadah-ibadah Ramadhan. Sebab bukan tidak mungkin di bulan Ramadhan nanti ada kegiatan para paslon yang melakukan safari Ramadhan tapi dibungkus oleh kepentingan politik.

Hal ini di samping dapat menyeret masyarakat dalam edukasi politik yang tidak sehat karena mencampuradukan antara kegiatan ubudiah dengan kegiatan politik yang berorientasi keduniawian, juga dapat menyeret masyarakat Kalsel pada perpecahan dan tidak focus dalam menjalankan aktivitas Ramadhan sebagai bulan ibadah yang penuh dengan ampunan (syahrul ghufran). Apalagi masyarakat Kalsel sudah kita kenal sebagai masyarakat yang religius yang selalu merindukan kedatangan bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan sarat dengan nilai-nilai ubudiah yang berdimensi ilahiah–kepada Allah SWT.

Suasana keagamaan dan keragaman yang sudah kondusif selama ini di Kalsel harus sama-sama kita jaga dan pelihara untuk Kalsel yang lebih baik.

Sebagai Ormas yang baru dibentuk di Kalsel, PPI bersikap netral, tidak memihak pasangan calon manapun. Siapa pun yang terpilih dan mendapat amanah rakyat PPI Kalsel akan siap mendukungnya dan akan memberikan kontribusi pemikiran yang terbaik, namun tetap bersikap kritis demi untuk kebaikan dan kemajuan serta kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan.

Sehingga Provinsi Kalimantan Selatan bisa menjadi Provinsi yang bermartabat dan bisa berdiri sejajar dengan kemajuan Provinsi-Provinsi lain di Indonesia. Demikian ditegaskan Mantan Ketua Umum Badko HMI Kalimantan ini.

Baca Juga:  Aspihani Kritisi 12 Kepala Daerah Di Kalsel Deklarasikan Pemenangan Jokowi-Maruf

Selain itu, Alumni Pasca Sarjana Universitas Jayabaya Jakarta, Konsentrasi Hukum Tata Negara ini mendorong kepada semua stake holder penyelenggara Pemilu, seperti KPU-Privinsi, KPUD Bawaslu dan jajaran penyelenggara yang ada di bawahnya agar bekerja lebih keras dan profesional agar PSU ini bisa berjalan sukses dan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Jangan sampai masyarakat terkotak-kotak karena pilihan politik yang berbeda-beda.

Sebagai elemen masyarakat PPI menaruh harapan besar agar PSU berlangsung lancar dan sukses dengan nilai-nilai yang demokratis.

Dalam kompetisi politik yang bersifat demokratis pasti akan ada kalah dan menang. Yang menang tidak perlu merasa jumawa dan melecehkan yang kalah. Jangan sampai ada dendam politik yang tidak berkesudahan. Karena jika hal itu terjadi yang rugi adalah kita rakyat Kalimantan Selatan.

Saya percaya siapa pun yang menang dan terpilih nanti tujuannya adalah baik. Yakni untuk membangun banua yang lebih baik.

Berbeda dalam pilihan politik dalam kancah Demokrasi adalah sebuah keniscayaan. Tapi membangun banua adalah sebuah ikhtiar yang wajib dilakukan oleh kita rakyat Kalimantan Selatan secara keseluruhan.

Dibaca 54 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top