SUAKA – SAMARINDA. Demi keinginannya tuk bisa membeli smart phone (ponsel pintar) remaja di kota Samarinda rela temenin tidur pria hidung belang.
Sebut saja Bunga (16) pelajar yang berdalih ingin membeli ponsel pintar dari hasil ‘open BO’ tuk dipergunakan keperluan sekolah (belajar daring).
Menurut Bunga, (bukan nama sebenarnya) saat ini teman – temannya belajar daring di rumah dan jika ujian tiba, ia diberikan kertas ulangan oleh sang guru. Namun dia mengaku sang guru mengerti dengan kondisinya yang tak mampu membeli Gawai.
Entah apa yang mendasari hingga terlintas dalam benaknya, melayani para lelaki hidung belang satu-satunya cara cepat memperoleh uang. Apalagi, ia berasal dari keluarga yang kurang mampu dan menjadi korban perceraian orang tuanya.
Informasi yang dihimpun pasca perceraian sang ayah pulang kekampung halaman dan tak pernah mengirimkan uang, sedangkan ibunya hanya bekerja sebagai baby sister.
Melihat kondisi sang ibu, ia tak menuntut banyak. Sehingga dia memutuskan untuk mencari uang sendiri guna memenuhi kebutuhannya.
“Ya, saya begini baru pertama kali. Waktu itu, saya cari pelanggan ya dari aplikasi pesan instan, itu pakai hp teman, ada yang tawar, saya ambil yang tertinggi,” ungkap Bunga pada media ini Jum’at (26/3/2021).
“Itu, juga awalnya hubungin mantan pacar, dia bilang lagi di hotel, karena ada temannya yang open BO. Disitu saya mikir mau ikut, karena gak mau nyusahin orang tua,” imbuhnya.
Ia bersama teman – temannya memutuskan untuk menyewa hotel, yang mereka pergunakan tuk melayani tamu secara bergantian.
Pengakuan Bunga selama ia menginap dihotel sudah dua kali dapat tamu. “Iya, saya nginap di hotel, dan saya dapat dua tamu, pertama itu dapat Rp 350 ribu dan kedua Rp 300 ribu. Itu, saya cari sendiri pakai aplikasi. Gak sama uang nginap di hotel, karena itu teman yang bayar,” bebernya.
Dia bersama dengan 7 orang rekannya, pun digrebek oleh petugas Gabungan Kepolisian Sektor (Polsek) Sungai Pinang, Tim Reaksi Cepat (TRC), Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kalimantan Timur. Akhirnya kawanan remaja itu dibina dengan diwajibkan lapor. (Red)