PENANGANAN KEMACETAN DI KAWASAN PEMBANGUNAN /PENGGANTIAN JEMBATAN ALALAK 1

SuaraKalimantan.com – Banjarmasin. Menanggapi permasalahan kemacetan dari Kabupaten Batola dan Banjarmasin yang selama beberapa bulan ini terjadi.

Forum lalu lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kota Banjarmasin mengadakan rapat untuk membuat beberapa skenario atau manajemen rekayasa Lalu lintas, tentunya harus mendapat restu dari Pimpinan daerah kalimantan selatan dalam hal ini gubernur kalsel.

Melalui forum terkait dengan kemacetan yang sekarang ini sering terjadi di Banjarmasin khususnya di jalan tembus Perumnas, pada hari ini melalui forum LLAJ kota Banjarmasin telah diambil beberapa kesimpulan untuk mengatasi kemacetan di daerah tersebut.

Antara lain akan dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas melalui dengan menggunakan jembatan Alalak 1 existing atau jembatan Alalak yang lama setelah mendapat rekomendasi atau lampu hijau dari bpjn selaku pembangun jembatan di Kayu Tangi ujung.” ujar Budiono, SH dari Satlantas Polresta Banjarmasin.

Plt, Kadis Perhubungan Kota Banjarmasin. Endri, AP. MAP melalui, Kabid Lalu Lintas. Slamet, menjelaskan Insyaallah di pertengahan April jembatan Alalak satu yang lama bisa dilewati untuk kendaraan roda dua dan roda empat tetapi khusus mobil penumpang, jadi yang mobil barang tidak direkomendasi untuk lewat jembatan Alalak satu.” jelasnya.

Semoga itu bisa mengurangi kemacetan yang selama ini terjadi
di jalan tembus Perumnas kawasan Perumahan Ujung. Hal ini disampaikan, usai rapat FLLAJ Kota Banjarmasin.

kemudian jamnya sendiri melalui forum sudah di jadikan kesepakatan pada jam-jam sibuk, dari pagi pukul 7.00 sampai  9.00, Kemudian pada sore hari pukul 16.00 hingga 19.00 malam.

Sementara pemberlakuan manajemen rekayasa lalu lintas satu arah untuk roda 2 dan roda 4, dalam artian hanya mobil penumpang dari Banjarmasin ke Batola atau sebaliknya pada jam pagi dan sore hari.

Baca Juga:  Kantor Pencarian Dan Pertolongan Banjarmasin Gelar Rapid Test Antigen Pegawainya

Disamping juga ada penurunan portal dari 2,5 (dua setengah meter) menjadi 2,1 untuk mengurangi beban mobil-mobil barang berat, yang selama ini cukup ramai hilir mudik dari Banjarmasin ke Batola dan sebaliknya. Dengan penurunan portal paling tidak bisa mengurangi mobil-mobil berat yang lewat jembatan Terminal yang selama ini di sinyalir membawa material barang yang lebih, sehingga jalan akan lebih cepat rusak atau hancur.

Disisi lain kita dari dinas perhubungan mungkin nanti akan melengkapi terkait dengan rambu-rambu yang ada, jadi sebagai macam perabot lebih perjalanan untuk kegiatan manajemen dan rekayasa.

Dinas Perhubungan kota mungkin
nanti dibantu dengan PU atau BPJN Wil XI Kalimantan Selatan, untuk melengkapi kegiatan manajemen rekayasa di wilayah tersebut.” imbuhnya.

Terlebih pada itu nanti sebelumnya perlu ada surat dari gubernur untuk dilakukan uji coba, hal tersebut yang ditujukan ke BPJN atau PUPR Kementerian wilayah Kalimantan Selatan.

Kami berharap sa’atnya nanti untuk pengguna jalan agar mematuhi aturan lalu lintas, karena pada perempat jalan ada semacam rambu-rambu. Bahkan juga ada spanduk yang menjadi petunjuk  arah, bagi pengguna Jalan untuk menunjang kelancaran lalu lintas.” tuturnya. (@tim/sk).

Editorial : M. Hatim Darmawi






Dibaca 47 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top