SUAKA – Sumba Barat Daya. Pulau Sumba sudah menjadi pulau nomor satu terindah sedunia. Namun dari segi pendidikan masih sangat standar, khususnya penguasaan Bahasa Inggris dan juga terbatasnya ruang – ruang ekstra kelekoler.
Tuntutan dunia Pendidikan semakin terasa dan persaingan di Dunia Pariwisata makin tinggi. Pulau Sumba sudah mulai berkembang dan mulai disorot oleh dunia pariwisatanya, sebagai salah satu destinasi pariwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menjawab hal tersebut, Dorce Landu Praing adalah salah satu relawan pengajar bimbingan belajar Bahasa Inggris, saat dihubungi media ini Rabu, (17/3/2021). Ia menuturkan kagiatan dilakukan secara mandiri tanpa dibantu oleh siapapun, sudah berlangsung sejak tahun 2017.
“Sebagian siswa ada yang berbayar, dan ada juga yang gratis. Namun kebanyakan gratis. Sistem belajarnya itu dari rumah kerumah diwilayah Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT.” Terangnya.
Siswa dan siswi yang mengikuti bimbel Bahasa Inggris ditempatnya ada yang masih sekolah ditingkat SD, SMP, SMA dan juga ada sudah Mahasiswa. Tujuan dari pada kegiatan ini adalah menyadarkan anak – anak yang menjadi generasi bangsa bahwa, Bahasa Inggris itu Bahasa Dunia atau Bahasa Internasional.
“Motivasi saya untuk menjadi relawan hanya satu saja yaitu ingin berbagi ilmu dari apa yang saya ketahui dan menjadi pribadi yang berguna bagi anak generasi penerus bangsa,” ujar Dorce Landu Praing yang juga salah seorang dosen di Sekolah Tinggi Teologi GKS Lewa.
Jikalau di sekolah mereka susah diperhatikan satu persatu maka lewat bimbel mereka bisa diperhatikan secara khusus, sehingga pembelajaran juga tidak hanya kolektif saja tapi juga individual dan saya bisa mengetahui kelemahan serta kebutuhan anak.
Kegiatan Bimbingan belajar Bahasa inggris setiap hari, pukul 15:00 hingga pukul 18:00 di beberapa titik pertemuan/tatap muka, tiap titik selama 2 jam. (Eman)
Editor : barlis