suarakalimantam.com, Banjarmasin – Warga Kota Seribu Sungai kembali diresahkan dengan kelangkaan dan melonjaknya elpiji 3 kilogram yang mencapai Rp 40.000 hingga Rp 50.000, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 17.500.
Menurut May Ahmad (35) salah satu pemilik pangkalan LPG 3Kg “Ahmad Yusrif Annor”, yang terletak di Jalan Simpang Hasanuddin No 33 Kel. Kertak Baru Ulu, Kec. Banjarmasin Tengah, ia mengatakan belum adanya pasokan gas melon sejak 4 Pebuari lalu.
Hal yang sama di rasakan Umi Hanik (42) pemilik Pangkalan LPG 3 Kg “Mama Jaya” yang berada di Jalan A. Yani Km. 3 Komplek Beringin, Kel. Karang Mekar, Kec.Banjarmasin Timur, ia mengatakan belum adanya pengiriman elpiji 3 kilogram dari agen dalam minggu terakhir, dan elpiji pink 5.5 kilogram juga ludes di pasaran,”tambahnya
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi saat dihubungi terkait hal tersebut mengatakan, pihaknya sejauh ini telah melakukan penyelidikan di lapangan guna mencari kemungkinan adanya ‘pemain’ dibalik kelangkaan ini.
“Kemaren kita sempat amankan seorang kakek yang menjual gas melon dengan harga Rp 25.000, tapi yang dia jual hanya 6 tabung,” ujarnya, Minggu (14/02/2021).
Pihaknya ujar Kasat telah mengintrogasi kakek tersebut guna mendapat jalur ke penjual di atasnya. Namun hal tersebut urung terjadi karena kakek tersebut mengaku biasanya hanya dikirimi oleh seseorang yang tidak dikenal.
Ia (Kasat) mengaku tak menyerah, ia telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemantauan ke sejumlah pangkalan dan pedagang guna memantau jika ditemukan kecurangan-kecurangan.
“Dan jika kita temukan kecurangan, maka kita akan ambil tindakan tegas bagi para pelakunya,” tegas Kasat.
(Faisal)