Pedagang Kecil di Pelaihari “Sumringah” Beli Melon Sesuai HET

Dokomentasi pangkalan yang ada di kawasan kota Pelaihari. Poto istimewa

PELAIHARI, suarakalimantan.com – Raut wajah lelaki paroh baya ini tampak sumringah, belakangan diketahui warga Pelaihari itu kegirangan lantaran mendapat gas elpiji bersubsidi ukuran 3 Kg. Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai anjuran pemerintah Tanah laut.

Faturahman, yang sehari – harinya dagang kacang rebus keliling, mengungkapkan, “saya senang sekali pasalnya baru hari ini dapat gas dengan harga murah yaitu Rp 19 ribu,” bebernya kepada suarakalimantan.com Minggu, (14/2/2021) siang.

Ia menambahkan biasanya dapat harga Rp 35 ribu diwarung, menurutnya sangat terasa berat baginya yang hanya seorang pedagang kecil.

“Saya hanya penjual kacang godok (Rebus red), setiap hari kalau dagangan saya habis terjual mendapat keutungan antara Rp 70 sampai Rp 80 ribuan.” Ujarnya.

Jika gas lagi kosong otomatis pendapatan dia juga berkurang soalnya, buat beli si melon. Ia pun bersyukur hari ini dapat harga murah.

Faturahman yang memiliki 2 orang anak itu sempat bercerita kalau dulunya ia pernah bekerja sebagai tenaga tehnisi pada sebuah perusahaan, namun karena faktor usia dia di PHK.

“Saya diberhentikan dan tidak ada pilihan lain selain jualan kacang,karena gak perlu modal besar,” ucap duda tua itu.

Sudah hampir satu tahun ia menjalankan usahanya, berkeliling ketempat keramaian yang ada dikawasan kota Pelaihari.

Sementara, M.Kosim Pemilik pangkalan yang terletak dijalan Balerejo RT18 Desa Angsau Kecamatan Pelaihari mengatakan, bahwa pangkalan yang dia kelola selalu memprioritaskan warga lingkungan sekitar.

“Alhamdulillah datang 140 tabung dan dalam waktu 2 jam sudah habis terjual, jadi tidak mungkin saya bisa menjual ke warung – warung tuk di ecer kembali. Walau pun memang ada harga yang menjanjikan namun rasanya saya tidak tega menjualnya.” Ujar Kosim

Baca Juga:  Nur Aina Aulia dan Muhammad Adriannoor Perlu Uluran Tangan Para Dermawan Guna Pengobatan Kedua Matanya

Menurutnya, ini adalah jatah buat warga yang kurang mampu dan pihaknya lebih mengutamakan warga sekitar dan penjual kaki lima seperti penjual kacang rebus tadi. Imbuhnya.

Menyikapi adanya anjuran pemerintah Tanah Laut untuk pengecer dengan Konversi ke tabung 5,5 kg. Kosim menilai hal yang sangat bagus, namun pasokan barang nya juga harus diperhatikan, “seperti hari ini saya dapat jatah 150 tabung ukuran 5,5 kg,” kata kosim

Ia berharap kedepan semoga tidak ada lagi Mark up harga, atau permainan harga ditingkat pengecer, tandasnya. (Antho)

Editor : barlis

Dibaca 17 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top