BANJARBARU, SuaraKalimantan.com – Sebagai lumbung ternak sapi dan kerbau serta unggas, Kalsel di awal tahun 2021 dibuat babak belur oleh banjir. Tak hanya infrastruktur dan areal pertanian dan perkebunan masyarakat yang porak poranda diterjang banjir, namun juga berdampak pada hewan ternaknya.
Data dirilis Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, di Kabupaten Banjar sendiri saja, hewan ternak yang mati pasca banjir mencapai 98.970 ekor yang meliput sapi, kerbau, kambing, itik, ayam pedaging, ayam petelor, dan burung puyuh.
“Yang terbanyak adalah itik dengan total 31.266 ekor, sedangkan sapi 3 ekor. Kerugian sendiri ditaksir Rp.5.708.360.000. ini belum termasuk di kabupaten lainnya di Kalsel.
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel masih mendata dampak dan kerugian banjir untuk sektor peternakan secara keseluruhan. Laporan sementara ada sejumlah peternak yang mengalami kerugian berupa matinya hewan ternak akibat banjir.
Kondisi ini membuat para peternak harap-harap cemas, lantaran kehabisan modal untuk melanjutkan usaha peternakan setelah banjir melanda 11 kabupaten dan kota di Kalsel sejak pertengahan Januari 2021 lalu.
Padahal mereka salah satu sektor penjaga ketersediaan pangan asal hewan. Mereka pun berharap tak hanya diberikan bantuan bibit hewan ternak dan pakannya, namun juga bisa diberikan kemudahan dalam mengakses ke perbankan.
“ Permasalahan ini yang harus kita atasi dengan cepat, demi kelangsungan usaha mereka. Apalagi peternak adalah salah satu tulang punggung menjaga ketersediaan pangan asal hewan di Kalsel.
Petani dan peternak berharap meminta kemudahan mendapatkan pinjaman kredit tanpa bunga,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Drh.Hj.Suparmi, kepada wartawan, Kamis (11/02/2021).
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sendiri menurut Suparmi, berupaya keras pemulihan di sektor peternakan ini. Salah satunya akan memfasilitasi kemudahan peternak untuk mengakses ke perbankan dalam hal mendapatkan pinjaman modal usaha pasca banjir.
Apalagi Gubernur Kalsel, H.Sahbirin Noor, menginstruksikan sektor perkebunan dan peternakan diperhatikan pasca banjir ini, lewat program pemulihan dan pembinaan yang intensif.Sehinggga bisa terjaga ketersediaan pangan asal hewan di Kalsel.
“ Roda perekonomian sendiri khususnya di sektor peternakan jangan sampai terhenti. Selain memberikan bantuan bibit, kami juga mendorong bagaimana peternak bisa mengembangkan usaha lebih bagus lagi, sehingga di Kalsel ini terjaga ketahanan pangan dan kemandirian pangan.
Tentunya peran kawan-kawan di perbankan juga kami harapkan mendukung program pemulihan di sektor peternakan,” kata Suparmi.
Sektor Peternakan sendiri dari beberapa unit usaha telah mampu menyerap tenaga kerja ribuan orang yang tersebar di sejumlah wilayah di Kalsel.
Usaha peternakan ini meliputi peternakan ayam petelur, ayam buras, maupun jenis peternakan besar seperti sapi dan kerbau.
Seiring pertumbuhan sektor peternakan, maka sub sektor pendukungnya seperti pembibitan, budidaya, dan penyaluran sarana produksi juga menjadi peluang usaha yang membutuhkan tenaga kerja banyak. Apalagi permintaan daging di Kalsel masih tinggi. (@tim/sk)
Pewarta : Olpah Sari Risanta
Editorial : M. Hatim Darmawi
Redaksi, SuaraKalimantan.com