Isu Kudeta Dituding Pencitraan untuk Naikkan Pamor AHY

SUAKA – JAKARTA. TUDUHAN Jika ‘Pak Lurah’ yang merujuk kepada Presiden Jokowi merestui Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (purn) Moeldoko melakukan kudeta terhadap Agus Mayor TNI (purn) Harimurti Yudhoyono alias AHY merupakan bentuk penyesatan publik.

Hal itu ditegaskan Relawan Militan Jokowi, Ketua Umun Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Reinhard Parapat saat dihubungi Jumat 5 Februari 2021.

Menurutnya, tuduhan politisi Partai Politik Demokrat Andi Alfian Mallarangeng yang menyebut pak Lurah merestui Moeldoko melakukan kudeta terhadap AHY merupakan bentuk fitnah keji yang menyesatkan publik

“Tuduhan Andi Mallarangeng ke pak Jokowi itu adalah bentuk penyesatan opini dan fitnah keji. Kami minta agar Partai Politik Demokrat menyelesaikan konflik internalnya secara dewasa. Jangan dikit-dikit menyeret-nyeret dan mengkaitkan Jokowi dalam konflik itu,” ujar Taki sapaan akrabnya.

Menurutnya, pertemuan antara Kepala KSP dengan para tokoh dan Petinggi eks Partai Politik Demokrat merupakan urusan pribadi.

“Seperti yang telah disampaikan Pak Moeldoko, pertemuan itu tidak ada urusannya dengan Presiden. Jadi, jangan kaitkan lagi konflik Partai Politik Demokrat dengan Presiden,” terang Taki yang iuga aktivis mahasiswa ditahun 98.

Taki menyarakan agar Partai Politik Demokrat segera berbenah kedalam. Jika, AHY merasa didukung penuh oleh DPC-DPD se-Indonesia kenapa harus ribut dan ketakutan berlebihan dengan mengangkat isu kudeta, apalagi dikait-kaitakan dengan Presiden.

“Jangan tembak kanan kiri membabi buta apalagi informasinya lebay pakai Perasaan! Saya melihat itu hanya isu untuk menaikkan popularitas dikala Partai Politik Demokrat yang sudah meredup memanfaatkan nama besar Presdien Jokowi! Jadi seolah-olah AHY teraniaya, basi itu, Tuhan tidak suka!” pungkas Taki.

Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat , Andi Mallarangeng mengungkap isi pertemuan kader-kader Demokrat dengan Kepala KSP Moeldoko terkait dengan upaya pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat di bawah Ketua umum AHY.

Baca Juga:  Imbas Aksi Kenaikan Dollar AS, Polisi Tetapkan Enam Tersangka

“Kader-kader diundang ke Jakarta, ada beberapa ditelponin tapi yang dateng cuma 8 atau 9 orang. Ya, dari DPC-DPC. DPC datang 9, lalu kemudian diajak bertemu di Hotel Aston,” ujar Andi saat Kamis (4/2/2021).

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era SBY ini mengungkap bahwa para pengurus DPC ini diundang ke Jakarta lewat telepon, dengan dalih aka nada penyaluran bantuan bencana dan sebagainya. Tapi, saat mereka datang ke Jakarta, mereka justru kaget karena dipertemukan dengan Moeldoko.

“Jadi waktu itu diundang ke Jakarta karena dikatakan ada penyaluran bantuan bencana dan sebagainya. Datang lah ke Jakarta, di Jakarta malah dipertemukan dengan Pak Moeldoko,” ungkapnya.

Menurut Andi, dalam pertemuan itu Moeldoko langsung berbicara tentang Kongres Luar Biasa (KLB) dan menyatakan kesiapannya untuk maju menjadi Ketum Partai Demokrat melalui KLB, alasannya dia akan maju sebagai calon presiden (Capres) di 2024.

“Karena dia memang mau nyapres Pemilu 2024, katanya sudah didukung oleh Pak Lurah. Katanya dia direstui oleh Pak Lurah dan didukung oleh menteri-menteri,” beber Andi. (barlis/kastal/wit)

Dibaca 10 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top