SUAKA – KOTABARU. Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan beberapa peguruan tinggi yang ada diKotabaru yakni STKIP Paris Barantai, STIT Darul Ulum dan POLTEK Kotabaru bersama – sama melakukan penggalangan dana untuk korban banjir.
Penggalangan dana digelar dibeberapa titik seperti seputar lokasi taman wisata siring laut dan lokasi tiga titik lampu lalu lintas serta juga melakukan blusukan ke daerah Tambak 1 dan 2, Rampa Lama juga Rampa Baru.
Menurut koordinator lapangan (Korlap),bMaulana Rezki Kamal mengatakan” Penggalangan dana dilakukan untuk membantu dan akan disalurkan kepada korban banjir di beberapa titik kabupaten di Kalimantan Selatan, dan penggalangan dana yang dilaksanakan sudah berlangsung kurang lebih 5 hari, Minggu (17/01/2021).
“Semoga penggalangan dana yang kami lakukan sedikit banyaknya dapat meringankan beban saudara – saudara kita yang terdampak musibah banjir, supaya musibah ini cepat berlalu dan kembali seperti sedia kala” katanya.
Sementara itu,Anisa Budiman Mahasiswi perwakilan STKIP Paris Barantai juga mengatakan maksud tujuan turun kejalan dalam rangka melakukan pengalangan dana, supaya dapat membantu saudara saudara kami yang menjadi korban banjir di Kalimantan Selatan.
Begitu pula, Nurmila Sari Dewi Safitri mahasiswi Perwakilan POLTEK Kotabaru, partisipasi masyarakat yang kami harapkan dan jangan merasa malu merogoh kantong untuk memberikan bantuan tidak melihat besar kecilnya yang penting ikhlas.
“Semoga bantuan kemanusiaan bisa bermanfaat bagi mereka yang terdampak bencana banjir,” terang Safitri.
Ahmad Hadini, mahasiswa perwakilan dari STIT Darul Ulum, juga mengatakan bahwa Visi kami disini sebagai mahasiswa ingin melakukan penggalangan dana dibeberapa tempat agar dapat membantu saudara kita akibat bencana banjir yang menjadi korban dibeberapa daerah di Kalsel.
Kami dari mahasiswa – mahasiswi Kotabaru merasa turut prihatin akibat banjir yang menimpa saudara kita dan penggalangan dana akan terus berlanjut.
“Semoga apa yang kami lakukan dapat bermanfaat dan orang yang memberikan sumbangan atau dana menjadi amal Jariyah,” tandas Ahmad Hadini. (wan/dam)