MAI-Klinik Dhuafa Tersenyum Gelar Khitanan Massal

BANJARMASIN, suarakalimantan.com
Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation, Serikat Pegawai Bank Mandiri (SPBM) dan Mandiri Club bekerja sama dengan Klinik Dhuafa Tersenyum menyelenggarakan acara pembukaan pekan khitanan nasional di Mandiri University Banjarmasin, Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, Kamis 17/12

Mandiri Amal insani (MAI) Foundation merupakan lembaga di bawah naungan Bank Mandiri yang didirikan tanggal 2 Oktober 2014 yang berfungsi sebagai yayasan untuk menghimpun, mengelola, dan mendistribusikan dana Zakat dan infaq, Sadakoh, Wakaf dan dana sosial yang berasal dari individu pegawai Bank Mandiri yang disalurkan kepada penerima manfaat.

Acara tahunan yang rutin diselenggarakan oleh MAI (Mandiri Amal Insani) Foundation di bulan Desember ini tetap diadakan di tengah pandemi tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Untuk menghindari kerumunan dan kontak fisik antar peserta, acara yang biasa berlangsung satu hari ini dikemas menjadi beberapa pekan dan di beberapa titik lokasi kegiatan dalam tajuk “Pekan Khitanan Nasional”.

Kegiatan Pekan Khitanan Nasional tahun ini mengambil tema “Semarak Bahagia Untuk Anak Indonesia” ini bertujuan untuk memberikan rasa bahagia walau berada ditengah wabah covid-19 untuk anak-anak di seluruh Indonesia. Selain diselenggarakan di Jabodetabek, kegiatan pekan khitanan nasional ini juga diselenggarakan di kota Medan, Palembang, Bandung, Surabaya, Banjarmasin dan Samarinda dari tanggal 12 sampai dengan 29 Desember 2020.

Untuk di Banjarmasin sendiri pekan khitanan nasional di selenggarakan dari tanggal 17-19 Desember 2020 bertempat di Klinik Dhuafa Tersenyum yang  beralamat  di Jalan Brigjend. H. Hasan Basri Komplek Kejaksaan Jalur 2 Banjarmasin. Untuk khitan massal ini sudah ada anak yang mendaftar sekiitar 300 orang lebih.

Abie Audah selaku Ketua Yayasan Dhuafa Tersenyum menuturkan, untuk khitan massal di mulai dari hari Kamis, 17/12 sebanyak 35 anak, Jumat, 18/12 sebanyak 28 anak dan hari ini Sabtu, 19/12 sebanyak  46 anak. Jadi dalam 3 hari sekitar 109 anak yang di khitan, dan untuk yang terdaftar belum di kihatan akan di lakukan khitan regular yang di laksanakan setiap hari Sabtu.
DR. dr. H. Moh. Rudiansyah, SpPD-KGH, FINASIM, selaku Direktur Klinik Dhuafa Tersenyun  berharap akan adanya para donatur yang mau memberikan donasinya untuk meringankan beban kepada saudara-saudara kita. Karena Klinik Dhuafa Tersenyum juga melayani pemeriksaan kesehatan, ibu hamil dan melahirkan, dan semua itu gratis “tuturnya”

Baca Juga:  Danrem 101/Antasari Antar Sembako Nenek Usia Lanjut

Trilaksito Singgih Hudanendra selaku Regional CEO Bank Mandiri Regional IX Kalimantan menuturkan bahwa penyelenggaraan acara khitanan di tengah pandemi ini tak lain bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan, dan animo serta antusiasme masyarakat yang tinggi dalam mengkhitankan anak-anaknya. “Semoga ini dapat membantu meringankan keluarga dan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para yatim dan dhuafa yang menjadi peserta di tahun ini. Meski pandemi namun tetap bisa melaksanakan khitan sebab ditengah pandemi seperti saat ini banyak lembaga yang memiilih untuk menunda atau tidak menyelenggarakan. Dan MAI Foundation tetap berkomitmen menunaikan hajat acara ini tentunya dibarengi dengan protokol kesehatan melalui kegiatan rapid test, pemberian sanitizer, masker dan pengaturan physical distancing antar peserta khitan.” Ujar beliau saat diwawancara disela-sela kegiatan.

Selain mengutarakan tujuan acara khitanan ditengah pandemi, beliau pun tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh donatur yang telah berdonasi dan berpartisipasi
untuk membantu menyukseskan penyelenggaraan ini. “Semoga apa yang dilakukan oleh bapak ibu sekalian mendapat ganjaran kebaikan dari Allah ta’ala” tuturnya.

Dr. Karyono Ibnu Ahmad, (Dewan Pembina Yayasan Dhuafa Tersenyum) mengatakan dalam sambutan nya  mengucapkaan terimakasih kepada Bank Mandiri melalui Mandiri Amal Insani telah mendukung program khitan Rutin Dhuafa Tersenyum terutama adalah kepada masyarakat yang sudah berumur. “Karena kami berfikir mereka yang berumur tersebut jika terus tertunda khitan nya lambat laun mereka akan semakin malu sehingga mereka akan terbantu melalui Khitan ini yang dilakukan oleh MAI Foundation ini, Karena Khitan tidak bisa ditunda” Ucap Ust. Karyono

Reporter : Faisal

Dibaca 187 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top