SUAKA – JAKARTA. Permasalahan intoleran, radikalisme dan terorisme di Indonesia tidak boleh dipandang sebelah mata. Penanganan masalah tersebut tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, tetapi juga perlu dukungan dari masyarakat luas.
Salah satu elemen masyarakat yang peduli dengan permasalahan intoleran, radikalisme dan terorisme adalah relawan Jokowi. Organisasi loyalis yang setia mendukung Presiden Jokowi tanpa reserve ini, melihat bahwa permasalahan tersebut di atas perlu ditangani serius dengan prinsip kolaboratif antara lembaga negara dan masyarakat luas.
Hal ini terungkap dalam pertemuan antara perwakilan relawan Jokowi yang dipimpin oleh Ketua umum Projo Budi Arie Setiadi, beserta Panel Barus, Handoko, Martin Siregar, Nano, Havid dan HM. Darmizal dengan Kepala BNPT, Komjen Dr. Boy Rafli Amar MH, Selasa (15/12/2020) dikantornya Jakarta.
Saat dihubungi awak media, Ketua umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan, sosok Boy Rafli Amar tidak perlu diragukan lagi dalam persoalan penanganan intoleran, radikalisme dan terorisme.
Boy Rafli Amar, kata dia, adalah perwira tinggi profesional. Mantan Kapolda Banten dan Kapolda Papua ini, dianggap punya kemamampuan untuk melibatkan intelektual, tokoh agama, tokoh budaya dan menggalang elemen masyarakat menjadi kekuatan besar melawan intoleran, radikalisme dan terorisme di tanah air.
“Boy Rafli Amar perwira tinggi polisi profesional yang memiliki kemampuan komunikasi sangat baik. Permasalahan intoleran, radikalisme dan terorisme termasuk penyebaran berita hoax pemecah belah bangsa, jika dikomunikasikan dengan aktif secara baik ke masyarakat melalui pendekatan cultural, partisipatif akan muncul kekuatan besar dalam deteksi dini dan cegah tangkal. Ini sangat penting dijalankan. Kami dengan seluruh jaringan yang ada siap menjadi garda terdepan berkolaborasi dengan BNPT,” kata Budi Arie.
Ketua Umum RèJO, HM. Darmizal, saat dihubungi secara terpisah, menjelaskan, pertemuan dengan kepala BNPT yang digagas RèJO tersebut, utamanya dalam rangka memberikan masukan dan dukungan penuh kepada BNPT untuk tegas menanggulangi intoleran, radikalisme dan terorisme di Indonesia.
“Ini adalah masalah serius bangsa Indonesia yang perlu perhatian semua pihak,” ujar Wakil Bendahara ICMI Pusat ini.
Darmizal juga menggarisbawahi, bahwa dengan kemampuan dan integritas Komjen Boy Rafli Amar, maka BPNT yang dipimpinnya akan mampu berkinerja lebih baik. Bahkan untuk tugas yang lebih besar.
“Boy Rafli Amar ini kami pandang sebagai figur yang tepat untuk menduduki jabatan komando pengambilan keputusan tertinggi dalam masalah keamanan dalam negeri. Beliau cocok menjadi salah satu kandidat Kapolri yang paling potensial,” pungkas alumni UGM Yogyakarta ini. (Witan)