SUAKA – JAKARTA. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Lasksamana Madya (Laksdya) TNI (purn) Moekhlas Sidik dinilai cocok menjadi pengganti Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menggantikan Edy Prabowo yang ditangkap KPK.
“Meskipun jabatan menteri menjadi hak prerogatif Presiden namun suara publik saat ini tentu akan menjadi pertimbangan dalam menentukan siapa yang layak dan mendapat dukungan untuk menjadi menteri KKP. Pertimbangan strategis karena fungsi menteri KKP yang cukup vital untuk mewujudkan kejayaan maritim Indonesia sebagai poros maritim dunia. Pertimbangan politik mengingat Edhy Prabowo berasal dari partai Gerindra, lawan politik ketika Pilpres yang kemudian menjadi koalisi di pemerintahan Joko Widodo,” kata pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta Mingu 29 November.
Dikatakannya, saat ini calon dari internal partai Gerindra yang bisa dianggap sebagai kuda hitam untuk menjadi menteri KKP adalah mantan Wakasal, Lasksamana Madya TNI (purn) Moekhlas Sidik.
“Dia purnawiraan perwira tinggi Angkatan Laut (AL) yang kaya pengalaman. Dia juga kader partai Gerindra dengan jabatan sebagai Ketua Harian saat ini,” ujarnya.
Kandidat Doktor dari Universitas Indonesia (UI) tersebut mengungkapkan, jika presiden Jokowi memilih Moekhlas Sidik, maka bisa menyelesaikan dua pertimbangan sekaligus. Pertama, pertimbangan politik karena tetap mengakomodir partai Gerindra.
Kedua, menurutnya, kebutuhan strategis karena yang bersangkutan punya pengetahuan kuat disektor kelautan.
“Moekhlas Sidik sebagai perwira tinggi TNI AL yang berpengalaman, profesional dan berkompeten. Dia pernah menjadi Panglima Armada Barat dan Armada Timur TNI AL. Selain itu, jika Moekhlas Sidik dipilih maka akan lebih memberikan warna di dalam kabinet Joko Widodo karena adanya purnawirawan TNI-AL,” ujar Stanislaus.
Dijelaskan Stanislaus, tantangan sektor maritim saat ini cukup berat. Termasuk adanya potensi konflik di laut China selatan. Jika menteri KKP bukan berasal dari profesional atau tidak punya pengalaman yang cukup di bidang kelautan maka kedepan pertaruhannya menjadi lebih berat.
“Memilih profesional sarat pengalaman namun tetap mengakomodir kepentingan partai politik adalah jalan tengah terbaik. Paling potensial untuk hal tersebut adalah Moekhlas Sidik,” tambah Stanislaus Riyanta.
Stanislaus tak menampik bahwa ada nama lain dari internal partai Gerindra yang sudah cukup populer seperti Sandiaga Uno menjadi menteri KKP.
“Diinternal partai Gerindra ada juga
Sandiaga Uno”
Masih menurutnya, jika menteri KKP diisi dari kalangan profesional Prof Rokhmin Dahuri juga layak dipilih presiden Jokowi.
“Kalau dari kalangan profesional ahli kelautan yang sudah diakui dunia ada juga Prof Rokhmin Dahuri. Dia mempunyai kans cukup kuat untuk menggantikan Eddy Prabowo,” ucap dia.
Namun, lanjut Stanislaus, nama Susi Pudjiastuti layak kembali menduduki kembali menteri KKP dari kalangan profesional.
“Sebagian masyarakat berharap juga agar presiden Jokowi kembali memanggil Susi masuk kedalam kabinet jadi menteri KKP,” pungkas Stanislaus. (Witan)