Ratusan Ummat Muslim Bela Nabi Muhammad SAW Seruduk DPRD Kalsel

Aksi Demo Bela Nabi Muhammad SAW di DPRD Kalsel, Senin (9/11/2020)

SuaraKalimantan.Com – Banjarmasin. Buntut penyataan Presiden Perancis, Emmanuel Macron terkait tentang Agama Islam dan pemajangan karikatur Nabi Muhammad SAW berdampak timbulnya amarah besar Ummat Muslim di dunia, juga Ummat Islam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sambil berurai air mata, Anang Tony didampngi Aspihani Ideris dan Irwansyah serta ratusan pendemo menyampaikan orasinya di saat demo bela Nabi Muhammad SAW di DPRD Kalsel, Senin (9/11/2020)

Di Banjarmasin, sejumlah gabungan LSM dengan ratusan massanya melakukan aksi protes demontrasi besar di DPRD Kalsel mengajak lewat DPRD Kalsel untuk bersikap memboikot semua produk asal negara Prancis, Senin, (9/11) pagi.

“Kami meminta semua ritel modern maupun lokal yang masih menjual produk Perancis untuk segera menarik dari etalase tokonya,” ucap Haji Hasan dalam orasinya di depan kantor DPRD Kalsel, Senin (11/9).

Haji Hasan pun menyayangkan, dalam aksinya bersama ratusan Ummat Muslim Banjarmasin Bela Rasulullah SAW di DPRD Kalsel, satu pun anggota Legeslatif Kalsel tidak ada yang menemui pihaknya. Padahal diketahuinya 55 orang dari jumlah anggota DPRD Kalsel tersebut 99,5% muslim beragama Islam.

Ketua Umum Pemuda Islam Kalimantan Selatan inipun mengecam keras Presiden Perancis, Emmanuel Macron yang telah menghina Islam dan pemajangan karikatur Nabi Muhammad SAW digedung pemerintahannya.

Anang Tony mendampingi Mujahidah FPI
Isi Surat Pernyataan Sikap

Senandung nada, Humas FPI Kalsel, Anang Tony juga mengecam keras atas penghinaan Presiden Perancis, Emmanuel Macron terhadap Rasulullah SAW.

“Kami adalah Muslim, dan kami siap Mati membela Nabi kami Muhammad SAW. Pemajangan karikatur Nabi Muhammad SAW itu adalah bentuk pelecehan dan penghinaan yang jelas-jelas membuat hati kami terluka sehingga terpanggillah pada diri kami untuk berjihad dijalan Allah dan Rasulullah SAW. Kami cinta Nabi kami, makanya kami marah besar nabi kami dihina,” teriak Anang Tony sambil menangis meneteskan air matanya yang langsung dipeluk oleh Aspihani Ideris tokoh aktivis Kalsel lainnya.

Baca Juga:  JEBOLNYA WADUK TIRAWAN, MEMBUAT WARGA SEKITAR BANTARAN SUNGAI MENJADI TRAUMA DAN RISAU

Syamsul Ma’arif dalam orasinya juga meminta agar Dewan mengapresiasi pemboikotan terhadap produk-produk yang berasal dari negara Perancis.

“Kami cinta Rasulullah, beliau dihina kamipun sangat marah. Perlu anda ketahui, adanya kita-kita ini karena adanya Nur Muhammad SAW. Semua mahkluk di dunia ini diciptakan berasal dari NurNya, demikian halnya seluruh makhluk juga diciptakan dari Nur Muhammad. Allah SWT menciptakan Nur Muhammad dan dari Nur Muhammad, Allah SWT menciptakan seluruh makhluq ini,” terang Ketua Umum Gerakan Aliansi Islam Bersatu (GAIB) ini.

Penyerahan Pernyataan Sikap disampaikan Haji Aspihani Ideris ke Sekwan Haji Antung Mas Rozaniasyah

Dalam kesempatan itu Aspihani bin Ideris Assegaf membacakan tiga poin Pernyataan Sikap dengan tegas yang berbunyi sebagai berikut :

Pertama, Kami Warga Muslim di Kalsel khususnya dan pada umumnya Warga Indonesia, mengutuk keras atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW atas penerbitan karikatur nabi di majalah Satire Charlie Hebde dan Pemasangan karikatur secara terbuka di gedung Pemerintahan Perancis.

Kedua, Kami meminta Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara terbesar Ummat Muslim di Dunia untuk bersikap tegas, memutus hubungan diplomatik dengan negara Perancis serta memboikot produk dari negara tersebut. dan

Ketiga, Kami meminta Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak hanya memboikot produk dari Perancis, namun juga memboikot demokrasi yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.

Direktur Eksekutif LEKEM KALIMANTAN, Aspihani Ideris inipun mengatakatan pihaknya bersama puluhan Aktivis Muslim dan ratusan ummat Islam di Kalimantan Selatan melakukan aksi demo damai ke DPRD Kalsel ini, meminta agar legeslatif dan eksekutif sejalan dengan pihaknya untuk memboikot produk-produk asal negara Perancis.

“Boikot semua produk ini sebagai bentuk protes atas pernyataan dan sikap Presiden Perancis yang menghina Nabi Muhammad SAW atas karikatur yang mereka buat, perbuatan tersebut membuat hati kami sakit,” ujar Aspihani.

Baca Juga:  Senator Demokrat Canamkan 4 Pilar Kebangsaan di Kalteng

Ketua Umum P3HI ini menegaskan, dalam berjihad tidak hanya dengan mengangkat senjata, namun bisa juga dengan jalan memboikot secara ekonomi.

”Kita berperang dengan jalan ekonomi, untuk tidak membeli produk negara Perancis, sikap itu semua sama dengan berjihad dijalan Allah, tentunya niat kita jangan sampai dikotori ingin dipuji dan ria sebagai Mujahid atau Mujahidah,” tutur tokoh pengacara Kalsel ini.

Habib Zein bin Muhammad Udin Ammil Faqih mengatakan, demo yang kami lakukan ini dikarenakan pemerintahan Jokowi tidak tegas dalam mengambil tindakan yang tegas terhadap negara Perancis untuk memutus hubungan diplomatik.

“Tindakan memutus hubungan diplomatik terhadap Perancis adalah sebuah bentuk tindakan atas sikap Presiden Prancis yang telah menghina Islam. Paling tidak meng imbargo baikot prodak infor dari Prancis itu semua harus di dukung oleh anggota dewan,” tegas Habib Zein.

Habib Zein mengaku kecewa, di Kalimantan Selatan sangat sedikit Ulama dan Habaib yang peduli dengan aksi demontrasi boikot produk negara Perancis.

“Di kota Banjarmasin ini banyak yang mengaku juriat nabi Muhammad SAW, dan juga ulama, namun sangat disayangkan mereka hanya diam seribu bahasa dan tidak membela pedatuan Rasullullah yang dihina dan dicaci maki oleh Presiden Perancis,” ucapnya terlihat raut wajahnya memperlihatkan kesedihan.

Pembacaan Do’a oleh Habib Muhammad Ammil Faqih di dampingi Habib Zein Ammil Faqih dan sejumlah tokoh aktivis LSM Kalsel, Haji Muhammad Hasan, Haji Aspihani bin Ideris Assegaf dan lain-lainnya.

Dalam aksi demo tersebut di depan kantor DPRD Kalsel hanya di hadiri oleh Sekretaris DPRD (Sekwan) Kalimantan Selatan Haji Antung Mas Rozaniasyah dan diakhiri dengan do’a yang di bacakan oleh Habib Muhammad Ammil Faqih.

Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo dalam wawancaranya dengan sejumlah awak media seusai aksi demo Bela Nabj Muhammad SAW, Senin (9/11/2020) di depan Kantor DPRD Kalsel.

Dalam kesempatan itu, Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo mengatakan, pelaksanaan penyampaian aspirasi yang dilaksanakan gabungan berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) di Kalsel dengan tuntutan keberatan atas penyampaian Presiden Perancis Emmanuel Macron yang telah menghina Nabi Muhammad SAW dengan menyerukan pemboikotan produk-produk Perancis ini berjalan dengan tertib dan damai.

Baca Juga:  Kadishub Tanah Bumbu Seminarkan Pengingat Kecepatan Pengemudi dan Pengendara

“Kami senang !!!, bisa berkolaborasi ditengah-tengah mereka dan bisa melakukan pengamanan dengan baik tanpa ada anarkisme. Jujur dalam aksi ini mereka melaksanakan dengan baik dan mencerminkan kedamaian,” ucap AKBP Sabana Atmojo setelah usai aksi bela Nabi Muhammad SAW tersebut kepada awak media ini.

Penyampaian aksi yang mereka lakukan sangat santun dan tertib, seperti mencontoh sikap baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

“Penyampaian aspirasi yang mereka laksanakan ini berjalan dengan baik, santun dan tidak mencerminkan sikap saling memusuhi. Ini semua menggambarkan sebagaimana tersirat dalam surah Al Hujarat, bahwa kita semua ummat muslim itu bersaudara,” ucapnya.

Itulah yang dikembangkan saat aksi gabungan sejumlah ormas di Kalsel ini yang mengatasnamakan Bela Nabi Muhammad SAW, aksi demo mereka ini sebagai contoh bagi aksi demontrasi kedepannya, ujar Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo ini menutup pembicaraannya. (syarif/h@tim/gazali/red)

Dibaca 36 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top