Kakek Lansia ini Menceritakan Pengalamannya di Masa “Mardani H Maming” Menjabat Bupati Tanah Bumbu

H.M Arsyad Warga Desa Sinar Bulan Kecamatan Satui kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalsel

SUAKA – BATULICIN. Ada salah satu cerita menarik, yang mana cerita tersebut diceritakan oleh H.M. Arsyad kakek lansia yang sehari-harinya buka usaha Warung Makan di kawasan jalan poros Desa Sinar Bulan Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu. Warung H.M Arsyad menyediakan menu Nasi Kuning untuk pagi hari, dan Lapapan serta Nasi goreng untuk sore hingga malam.

HM. Arsyad (77) menceritakan pengalaman yang dia alami kepada suarakalimantan.com Minggu, (8/11/2020)

“Pada tahun 2013 aku baubat (saya berobat) dirumah sakit umum daerah H. Andi Abdurrahman Batulicin, dirawat selama 3 hari kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin, disana aku dirawat selama 10 hari akibat menderita Anemia , dan beberapa riwayat penyakit lainnya.” Ujar H. Arsyad.

Setelah sembuh kurang lebih dalam kurun waktu 3 bulan, penyakit HM. Arsyad kambuh lagi, kemudian ia berobat kembali ke Rumah sakit H. Andi Batulicin, disana beliau tambah darah sebanyak 6 kantong.

Menurutnya di waktu itu dirinya memang sering bolak-balik keluar masuk rumah sakit bahkan sampai dirujuk ke Banjarmasin.

Selain berobat beberapa penyakit yang di deritanya ia juga pernah operasi mata dimasa Mardani H Maming Menjabat Bupati Tanah Bumbu, tidak dipungut biaya dan tidak ribet harus mengurus ini itu.

“Alhamdulillah waktu itu dimasa kepemimpinan bapak Mardani H Maming jadi Bupatinya baubat (berobat) mudah hanya dengan menunjukan KTP atau KK kita sudah dilayani dengan maksimal,” beber H. Arsyad.

ia juga bercerita pernah berobat di salah sartu rumah sakit swasta di Banjarmasin, (ia tidak menyebutkan nama rumah sakitnya) berobat pakai faselitas umum, namun pelayanan kurang memuaskan, padahal dengan biaya besar

Baca Juga:  Anggota Drainase Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Sangat Antusias Untuk Bergotong Royong

“Sampai tasanda rumah ku gasan baubat, itu pun palayanan nya kada maksimal jua dalam bahasa daerah Banjar yang artinya, “Rumah tinggal saya sempat tergadai untuk biaya berobat, itu pun pelayanannya tidak maksimal” tandasnya.

Kakek lansia ini berharap ditangan Syafruddin H Maming – M. Alpiya Rakhman dapat mengembalikan program kesehatan gratis yang dulu pernah dirasakannya, demi hajat orang banyak seluruh warga masyarakat Tanah Bumbu. (barlis)

Dibaca 30 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top