Kemunculan Satwa Buaya Hebohkan Warga Pulau Marabatuan, BKSDA Kalsel Imbau Warga Berhati-Hati

Poto Dokumentasi Penampakan Satwa Buaya dipermukaan laut Pulau Marabatuan kecamatan Pulau Sembilan Kab. Kotabaru

SUAKA – KOTABARU. Warga Pulau Marabatuan Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Kotabaru telah dihebohkan dengan kemunculan binatang reptil berukuran sedang muncul dipermukaan air laut pada Selasa, 03 November 2020.

Kemunculan satwa Buaya tersebut telah menjadi tontonan dan jadi perbincangan hangat warga setempat, sebab terasa sangat aneh kawasan itu muncul buaya. Buaya asal muara sungai pun mustahil sampai kesasar kedaerah itu, sebab letak Pulau Marabatuan jauh dari Sungai air tawar.

“Sejak era 80 an, sampai saat ini Pulau Marabatuan tidak pernah ada penomena seperti ini dan munculnya buaya ini sangat meresahkan warga terutama para nelayan dipulau ini pak” ucap warga yang meminta namanya tidak disebut.

Kebiasaan para nelayan dan anak-anak Pulau Marabatuan sudah memiliki kebiasaan berenang menuju tempat tambat kapal-kapal penangkap ikan.

“Sampai saat ini belum ada langkah pemerintah setempat untuk melakukan evakuasi memindahkan binatang tersebut kehabitatnya.” Tandas warga.

Secara terpisah tim media ini menghubungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan (BKSDA) melalui pesan singkat WhatsApp Sabtu, (07/11/2020).

Menurut pejabat BKSDA Kal-sel Jarot Jaka Mulyono, menjelaskan
Buaya memiliki habitat di perairan air asin sampai air payau, seperti yang ada di Pulau Marabatuan. “Kehadiran buaya di Pulau tersebut kemungkinan dalam rangka mencari makan, karena di habitat sebelumnya sudah tidak mencukupi.” Jelasnya.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar habitat Buaya, “kami himbau untuk berhati-hati dan waspada. Sebaiknya jangan berenang di laut, karena kemungkinan buaya bisa saja menyerang.” Ujar Jarot Jaka Mulyono BKSDA Kalimantan Selatan.

Satwa Buaya seperti yang ada di Pulau Marabatuan adalah termasuk satwa yang dilindungi, oleh karena itu dimohon partisipasi warga sekitar untuk bisa menjaga dan melindungi binatang yang terancam punah itu, pungkasnya. (Red)

Baca Juga:  Kalsel Berduka, Aktifis "Melawan Kadap" Tutup Usia Muda di 17 Tahun

Editor : Barlis Irawan

Dibaca 484 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top