Menteri Bikin Gaduh, Jokowi Harus Evaluasi

SUAKA – JAKARTA. Pengamat politik dan hukum dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta Saiful Anam mengingatkan presiden Joko Widodo alias Jokowi waspada terhadap menteri Kabinet Indonesia Maju yang ‘akan menusuknya’ ditengah jalan yang sangat merugikan kepemimpinannya.

Menurut Saiful, tidak menutup kemungkinan menteri yang saat ini sedang menjabat akan meninggalkannya pada tahun depan.

“Karena menteri-menteri itu ada yang utusan dari partai politik dan prifesional. Mereka akan memikirkan untuk persiapan Pilpres tahun 2024,” ujar Saiful lewat keterangan tertulis Sabtu 31 Oktober 2020.

Saiful mencontohkan, terbentuknya relawan pendukung Erick Thohir, adanya deklarasi Erick for Presiden 2024, pembagian sembako dan beras dalam bungkus yang berisi tulisan terkait pencapresan Erick di 2024.

“Bahkan ada juga promosi Erick Thohir di sosial media Youtube mudah didapatkan,” terang Saiful Anam.

Dosen Etika dan Hukum Unas ini menambahkan, sebaiknnya mulai saat ini Jokowi mulai memetakan siapa – siapa menteri yang bisa seirama dengannya dalam bekerja.

“Karena, Jokowi sudah menjabat selama satu tahun. Pasti ada menteri yang kinerjanya lambat dan cepat. Jokowi harus memetakan dan segera melakukan reshuflle,” ungkapnya.

Saiful Anam pun berharap agar menteri yang telah dipilih dan diberikan kepercayan oleh Jokowi tidak menjadi penusuk tuannya sendiri ditengah jalan.

“Saya memprediksi tusukan dari pembantu Jokowi akan mulai gencar tahun depan. Jokowi harus berhati – hati. Jokowi harus segera evaluasi Menteri yang berpotensi bumereng bagi kepemimpinannya,” pungkas Saiful Anam.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengendus adanya menteri yang memiliki ambisi untuk maju pada Pilpres 2024. Hal ini disampaikan Hasto saat mengomentari satu tahun jalannya pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakilnya Ma’ruf Amin.

Baca Juga:  Menteri Era SBY Ramai-ramai Dukung Jokowi

“Stop berimajinasi untuk 2024. Hentikan pencitraan. Kedepankan prestasi. Fokus saja dengan tugas dan tanggung jawab sebagai pembantu Presiden,” ujar Hasto seperti 24 Oktober 2020 lalu. (Witan).

Dibaca 23 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top