SUAKA – BATULICIN. Ada beberapa Desa warga dikecamatan Satui Kabupaten Tanah bumbu seakan merasa dihantui perusahaan pertambangan batu bara, akibat dari dugaan indikasi jeleknya pengelolaan lingkungan yang menyebabkan pencemaran air Sungai.
Bayangkan hanya dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini sudah sebanyak tiga kali terdapat aduan warga terkait pengelolaan lingkungan oleh Perusahaan Pertambangan Batu Bara pemegang (PKP2B) PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Tanah Bumbu.
“Dalam kurun waktu 1 Tahun ini, sudah ada tiga kali keluhan warga masyarakat Satui mengenai pengelolaan lingkungan yang jelek. Berarti PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui harus dipertanyakan apakah profesional atau tidak. Memang penambang atau jualan tambang,” ungkap Rahmat P Udoyo kepada Suarakalimantan.com pada Senin, (26/10/2010)
Adanya dugaan indikasi penceraran lingkungan sebanyak tiga kali dalam tahun 2020 ini, itu menunjukan ketidak profesionalan Arutmin Satui, pungkas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Bumbu. (barlis)