SUAKA – PALANGKA RAYA. Smart Environment sebagai visi misi Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya Fairid – Umi, merupakan strategi yang tepat dalam upaya menyelaraskan pembangunan ekonomi, manusia dan lingkungan. Karena Lingkungan hidup yang baik dan lestari merupakan modal dasar dalam pembangunan Kota Palangka Raya dimasa mendatang.
Lingkungan yang baik adalah kualitas lingkungan hidup yang terjaga. Salah satu yang harus dijaga adalah kualitas Air Sungai Kahayan sebagai tumpuan nadi perekonomian masyarakat kota Palangka Raya terutama penduduk di tepian sungai.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, mengatakan bahwa pemantauan kualitas air sungai Kahayan merupakan salah satu kegiatan DLH dalam upaya melihat kelayakan air sungai bagi kebutuhan masyarakat.
Kadis DLH juga menuturkan bahwa kami selalu melakukan pemantauan kualitas air sungai Kahayan minimal dua kali dalam setahun melalui pengujian oleh UPT. Laboratorium Lingkungan DLH Kota Palangka Raya.
“Kita rutin melakukan pemantauan air sungai, dan menyampaikan hasilnya kepada masyarakat. Saat ini DLH sudah punya laboratorium sendiri yang menguji kualitas air, kapasitas kita mampu dan laboratorium kita arahkan agar tahun ini bisa mendaftarkan pengajuan akreditasi ke KAN, untuk meningkatkan mutu dan berpotensi meningkatkan PAD,” tutur Zaini.
Lebih lanjut Zaini menjelaskan, dengan adanya data – data monitoring, maka dapat dilakukan pencegahan sebelum terjadi pencemaran yang lebih parah, dan pada ujungnya berakibat pada kerusakan serta terhambatnya pembangunan.
Zaini kembali menegaskan bahwa air Sungai Kahayan secara umum masih memenuhi Baku Mutu, kalo mengacu pada PP 82 Tahun 2001, kita ambil kelas II.
“Air sungai Kahayan, hanya beberapa parameter saja yang melebihi Baku Mutu yaitu TSS dan Nitrit. TSS itu Total Suspended Solid yaitu partikel atau padatan yang tersuspensi di air,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauam kami untuk TSS air sungai Kahayan rata rata 125,5 mg/L (Baku Mutu 50 mg/L). TSS ini kan jika dilihat dari fisik sungai yang keruh, sedangkan nitrit 0,16 mg/L, sedangkan COD memang lebih tinggi dari BOD tetapi masih di bawah baku mutu.
“Walikota Palangka Raya melalui DLH meminta masyarakat Palangka Raya berperan aktif menjaga kondisi lingkungan yang baik. Masyarakat harus bahu membahu bersama pemerintah melakukan kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah atau limbah ke sungai,” pungkasnya.
Selain melakukan pemantauan air sungai Kahayan, DLH juga memantau air sungai Rungan, Sebangau dan Sungai Pager. (Yohanes Eka Irawanto, SE).