SUAKA-KOTABARU.Hari Ulang Tahun ke-45 PT.Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Tarjun sudah banyak melalui berbagai rintangan dalam mencapai suatu kemajuan untuk menuju proses kedewasaan,dengan masuknya usia 45 tahun yang berdiri tanggal 4 Agustus 1975 terus kokoh berdiri sebagaimana slogannya“Kokoh Terpercaya Membangun Negeri” Itulah slogan Indocement.
Dengan merayakan HUT Ke-45 tahun Indocement terus berkarya dan memberikan yang terbaik khususnya bagi masyarakat sekitar kawasan, dan kali ini banyak kegiatan yang terlaksana seperti halnya, peluncuran ID card baru dan pemotongan nasi tumpeng yang secara serempak dilakukan semua lokasi area kerjanya.
Di tahun 2020 ini ada pemandangan berbeda dari tahun – tahun sebelumnya karena dalam situasi pandemi Covid-19, namun tidak membuat surut untuk tetap melaksanakan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan standar pemerintah.
Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya menyampaikan bahwa, pada usia Indocement ke-45, ia mempercayai Indocement siap menyongsong pertumbuhan yang berkelanjutan serta siap menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin ketat.
“Ditengah pandemi Covid-19 yang masih saja terjadi, kami tetap melaksanakan syukuran HUT ke-45 Indocement ini dengan memanfaatkan teknologi virtual konferensi jarak jauh. Untuk pemotongan tumpeng dilaksanakan di empat tempat berbeda yaitu Kantor Pusat dan tiga kompleks pabrik dalam waktu yang bersamaan. Pada tahun ini Indocement juga meluncurkan tanda pengenal (ID Card) karyawan baru untuk mengakomodasi perubahan logo korporat,” tutur Dirut Indocement.
Melakukan peresmian Pusat Penelitian, Pelatihan, dan Pemberdayaan Masyarakat (P4M) pabrik Citeureup, yang dihadiri Hasan Imer selaku Direktur Indocement dan Oey Marcos, Direktur & Corporate Secretary Indocement,”beber Christian Kartawijaya.
Dijelaskannya, P4M ini merupakan pengembangan dari Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk Penambahan fungsi “Penelitian” merupakan sebuah visi agar bisa menjadi tempat untuk mengembangkan budidaya pertanian dan perikanan yang sederhana dan tepat guna.
Disamping itu, ada juga area konservasi hutan Teureup, dan pengunjung dapat melihat pohon langka asli daerah Citeureup bernama pohon “Teureup” di area konservasi seluas 2.000 M2 yang ditanami sekitar 200 pohon, untuk galeri UMKM pengunjung dapat melihat dan membeli hasil kerajinan UMKM dari 12 desa mitra Indocement kompleks pabrik Citeureup,” jelasnya. (wan/dam/rils).