Badan Restorasi Gambut, gelar Sosialisasi Pengelolaan Gambut Jelang musim kemarau

BANJARMASIN, SuaraKalimantan.com –  Badan Restorasi Gambut (BRG) menggelar kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Gambut Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) secara virtual melalui Aplikasi Zoom, Rabu (22/7/2020) Pagi.

Kegiatan ini dalam  rangka persiapan menghadapi puncak musim kemarau 2020 dan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut. 

Selain dari BRG, sejumlah pejabat Pemprov Kalsel ikut dalam kegiatan tersebut sekaligus menjadi narasumber utama. Mereka adalah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana ST MT, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Provinsi Kalsel, Ir H Nurul Fajar Desira CES, Kepala Bidang Pencegahan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalsel Sahruddin SE.

Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten, Tim Restorasi Gambut Daerah, Kementerian/Lembaga terkait, organisasi non-pemerintah, perusahaan dan akademisi.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyampaikan informasi kebijakan dan kegiatan restorasi ekosistem gambut yang telah dilakukan BRG.

Di Kalsel, area prioritas kerja BRG tersebar di 4 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yaitu KHG Sungai Balangan – Sungai  Batang Alai, KHG Sungai Barito – Sungai Tapin, KHG Sungai Utar – Sungai Serapat, KHG Sungai Barito – Sungai Alalak yang seluruhnya lintas kabupaten, yang mencakup Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tapin.

Tercatat sejak 2017 hingga 2019, sudah ada 759 Infrastruktur Pembasahan Gambut (IPG) yang dibangun oleh BRG, pada tahun 2018 pelaksanaan pembangunan IPG dilakukan melalui mekanisme Tugas Pembantuan (TP) yang diemban oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, yang terdiri dari 629 sumur bor dan 130 sekat kanal yang siap digunakan untuk membasahi ekosistem gambut di provinsi ini, terutama pada puncak musim kemarau yang diperkirakan jatuh pada bulan Agustus. Pembangunan IPG di Kalsel sudah dilakukan 100 persen.

Baca Juga:  Komisi IV DPR Minta Kementan Salurkan Bantuan Covid-19 Bagi Petani

Fokus BRG bersama TP tahun 2020 adalah memberikan tambahan paket revitalisasi ekonomi dan penguatan kapasitas masyarakat sekitar ekosistem gambut Kalsel sebanyak 6 paket, 4 paket revitalisasi di KHG Sungai Balangan—Sungai Batang Alai serta 2 paket revitalisasi KHG sungai Utar—Sungai Serapat. Selain itu, melakukan pemeliharaan dan perbaikan IPG, serta melakukan operasi pembasahan gambut.

Pembasahan ekosistem gambut dengan IPG yang sudah dibangun merupakan upaya awal pencegahan kebakaran. Tahun ini, TP telah melaksanakan upaya pembasahan cepat pada 6-8 Juli 2020. Namun demikian, penurunan tinggi muka air (TMA) yang berpotensi menyebabkan karhutla sangat mungkin terjadi. Data dari 9 alat pemantau TMA yang dibangun oleh BRG menunjukan tinggi muka air di KHG Sungai Balangan – Batangalai berada 0,4 meter dibawah permuakaan gambut dan memerlukan upaya pembasahan cepat.

Sedangkan di KHG Sungai Barito – Sungai Tapin muka air masih berada diatas permukaan tanah. Namun, data menunjukan secara umum selama dua bulan kebelakang, kedua KHG menunjukan tren kecenderungan penurunan nilai rataan TMA. Maka dari itu BRG bersama TP bekerjasama dengan tim satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan-lahan gambut Kalsel yang dikoordinir oleh BPBD melakukan koordinasi erat dalam upaya mitigasi bencana ini melalui operasi pembasahan gambut.

Pemerintah Provinsi Kalsel sesuai Keputusan Gub. Nomor : 188.44/0487/ KUM/2020 terhitung tanggal 1 Juli – 30 November 2020 menetapkan status siaga darurat penanganan bencana  kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan.

Satuan tugas atau personil karhutla provinsi Kalsel dibentuk beranggotakan Polisi, TNI, Pol PP, Relawan, BPBD, dan Damkar.  BRG bersama TP akan membantu tim satuan tugas menyediakan data-data early warning seperti penurunan tinggi muka air, titik hotspot yang terdeteksi di aplikasi GLAD-PRIMS, untuk nantinya dilakukan patroli pengecek lokasi dan pemadaman dini.

Baca Juga:  Bodohi Warga Gambut Raya, Sejumlah Tokoh Katakan itu Pernyataan tak Beretika

BRG bersama TP juga akan terus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat Desa Peduli Gambut. Saat ini terdapat 36 DPG yang dibina oleh BRG di Kalimantan Selatan. Tujuan penting dari program Desa Peduli Gambut ini adalah untuk menfasilitasi desa-desa agar bisa meningkatkan kesejehteraan dan status perkembangan desanya, serta melaksanakan upaya restorasi ekosistem gambut di tingkat tapak. 

DPG juga memiliki program penting berupa peningkatan kapasitas petani melakukan pertanian ramah gambut melalui Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya karhutla disekitar desa. Di Kalimantan Selatan sudah ada 72 kader SLPG  dengan 19 mini demplot (kebun percontohan).

Saat ini BRG telah berhasil melakukan restorasi ekosistem gambut di Kalsel seluas 7,421 ha. Terkait pelaksanaan kegiatan supervisi di lahan konsesi di provinsi Kalsel, sudah mencapai 64,60 persen (sekitar 32,000 hektar) dari target 50.000 hektar di area konsesi perkebunan.(@tim/sk)

Dibaca 62 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top