Tim Advokasi Peduli Pendidikan Indonesia meminta Mendikbud memberikan solusi agar tercipta kelancaran telekomunikasi para pendidik dan peserta didik selama Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Indonesia.
Selain kekhawatiran akan pendampingan dari peserta didik selama Pendidikan Jarak Jauh. Tim Advokasi Peduli Pendidikan Indonesia (13/7) menerima juga aduan bahwa adanya kesulitan komunikasi pada hari pertama PJJ.
Salah satu orang tua peserta didik di salah satu SD di Tangerang Selatan mengadu kepada Tim Advokasi bahwa Pihaknya kesulitan masuk ke aplikasi meet daring yang diadakan oleh pihak pendidik (sekolah).
“Ya, betul ada orang tua peserta didik yang mengungkapkan kerisauan bagaimana kedepannya jika hari pertama komunikasi lewat aplikasi daring tidak lancar.” Ungkap Jarot Maryono, perwakilan Tim Advokasi
“Seharusnya Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan memastikan terlebih dahulu atau minimal mengecek kesiapan semua sekolah dalam hal PJJ sudah bisa dilaksanakan atau belum” tandas Jarot
Perwakilan lainnya, Novli Harahap menyampaikan “Kami meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga memperhatikan sisi telekomunikasi dari Para Pendidik (Sekolah) dan Peserta Didik (Murid). Sehingga saat ini otomatis Kebutuhan akan kuota internet menjadi kebutuhan prioritas selama PJJ dan tidak dipungkiri belum semua wilayah memiliki akses internet serta seringkali akses internet di Indonesia tidak stabil”.
“Kemendikbud minimal harus menjamin kelancaran telekomunikasi disaat PJJ berlangsung dan harus segera direalisasikan dalam suatu kebijakan yang dapat mempermudah bagi semua pihak bagaimana pun caranya untuk Indonesia.” ujar Novli
“Harapan kami dalam PJJ ini justru Kemendikbud harus memberikan solusi yang efisien sehingga tidak menambah beban dari sisi finansial bagi para pelaku PJJ dari Sabang sampai Merauke” tutup Novli. (fath)