Retaknya Ruas Jalan Raya Gunung Sari Akibat Curah Hujan Tinggi

SUAKA – KOTABARU. Jalan Raya Gunung Sari, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, akibat terjadinya pergeseran tanah di sebagian ruas jalan yang disebabkan hujan lebat beberapa hari yang lalu.

Kepala Desa Gunung Sari, Fathul Rahman mengatakan, terjadinya pergeseran tanah dan retaknya Ruas jalan di RT 01 Jalan Gunung Sari termasuk yang sudah retak terlebih dahulu juga ikut bergeser kurang lebih 50 cm, dikhawatirkan tidak bisa dilalui bahkan dapat membahayakan pengguna jalan yang hendak melintas, Senin (29/6/2020).

“Retaknya Jalan gunung sari itu,di duga kayu yang tertimbun sudah mulai lapuk karena keberadaan jalan tersebut di bangun oleh Perhutani sejak tahun 1968, karena sebelumnya jalan itu di gunakan oleh pihak perusahaan perhutani yang sekarang berubah menjadi Inhutani,”tuturnya.

Bukan saja karena lamanya dibangun tapi juga diakibatkan curah hujan sangat tinggi, sehingga jalan tersebut bergeser dan terjadi jadi retak.

Memang, untuk sementara waktu masih bisa dilintasi tapi bila tidak segara ditangani dan curah hujan sangat tinggi, saya rasa ruas jalan bisa tambah retak dan akhirnya tidak bisa lagi di lintasi.

Fathul Rahman lebih lanjut mengatakan, bukan saja di RT 01 tapi juga di RT 06, mengalami hal sama, ruas jalan juga retak, namun retaknya jalan ini ada dugaan pihak PDAM memotong ruas badan jalan untuk penggalian tanah untuk jalur pipanisasi jadi bertadi hujan deras maka air itu melalui galian pipanisasi tersebut.

Bila tidak segera ditangani akan berdampak terhadap warga sebab lama kelamaan ruas jalan di RT 06 akan mengalami pergeseran dan retak, karena air hujan tadi akan melalui jalur timbunan galian pipanisasi PDAM yang dialiri sehingga tanah timbunan terkikis serta larut dibawah air, terang Fathul Rahman.

Baca Juga:  Kantor Imigrasi Kelas ll Batulicin, Jemput Bola Ke Pemkab Kotabaru Pembuatan Ijin Paspor

“Kejadian retaknya jalan gunung sari ini, sudah dikoordinasikan dinas terkait, namun sampai saat belum ada penangan. Untuk sementara waktu hanya dikasih tanda agar pengguna jalan yang melintas dapat mengetahui dan berhati – hati, pungkasnya (wan/dam).

Dibaca 103 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top