suarakalimantan.com, BANJARMASIN- Jajaran TNI-POLRI beserta Polisi Pamong Praja mengawal pelaksanaan rapid test di salah satu pasar tradisonal di Kota Banjarmasin.
Pemetaan ini lanjutan dari penyebaran Covid-19 di kota Banjarmasin, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menggelar rapid test massal di sejumlah titik di kota Banjarmasin mulai Sabtu (16/5/20) pagi.
Salah satunya di Pasar Lama Banjarmasin.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat meninjau lokasi pelaksanaan rapid test mengatakan, diprediksi akan ada penularan baru.
Dinkes Banjarmasin menyediakan sedikitnya 1.600 alat rapid test yang disiapkan untuk pelaksanaan rapid test di 6 pasar.
Di Pasar Lama sediri disediakan 300 rapid test untuk pedagang dan pengunjung.
“Jadi mudah-mudahan para pedagang dan juga para pembeli bisa kooperatif untuk mengikuti tes ini. Sehingga kita bisa mengetahui sejauh mana penyebaran dan penularan dari berbagai klaster Covid-19 yang ada di Banjarmasin,” Rapid test ini di lakukan karena meninggakatnya jumlah pasien positif Covid-19, ucap Ibnu, Sabtu (16/5/20) pagi.
Di samping itu, roda ekonomi tetap harus berjalan dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua yang akan selesai pada 21 Mei 2020. Sehingga, pasar-pasar menjadi target pelaksanaan rapid test untuk memudahkan pemetaan penyebaran Covid-19.
Saat ini, tercatat ada lima klaster penyebaran Covid-19 di kota Banjarmasin. Salah satunya, klaster Ulin-1 yang ia sebut sudah bisa terlokalisir.
Namun demikian, diakui Ibnu, klaster yang memiliki turunan adalah klaster Gowa. Karena dari klaster ini, mengembangkan klaster-klaster baru, seperti klaster Pekapuran dan klaster Sentra Antasari.
“Di Pasar Lima juga kemarin ada, kemudian klaster-klaster lain tetap diamati terus. Tapi yang penting kita semua melakukan upaya ini,” tuturnya.
Selain di Pasar Lama, pelaksanaan rapid test juga dilakukan di beberapa titik lainnya.
Seperti Pasar Sudimampir, Pasar Baru, Pasar Lima dan Pasar Pekauman.
Editor : Faisal