Kapuas (Kalteng) Suarakalimantan.com – Pemerintah Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat MM MT menepis kabar tentang adanya pemberitaan terkait dirinya selaku Bupati Kapuas menolak pemberian bantuan sembako dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, menyinggung permasalahan tersebut Bupati Kapuas menyampaikan klarifikasi nya dihadapan awak media di Kantor Bappeda Kabupaten Kapuas, Rabu (13/5/2020) Sore.
Bupati Kapuas meluruskan bahwa tidak ada penolakan pemberian sembako dari pihak pimprov Kalteng, tetapi meminta penundaan terhadap rencana bantuan 11.000 paket sembako kepada masyarakat Kabupaten Kapuas tersebut, kita tidak ada masalah dengan Gubernur Kalteng, selama ini kita memiliki hubungan kekeluargaan sehingga terkait penundaan bantuan itu sudah diklarifikasi.
Menurut Bupati Kapuas, prinsipnya Pemerintah kabupaten Kapuas bukan menolak bantuan tersebut namun hanya penundaan, jadi kalau diperlukan pasti meminta bantuan dari Pemprov Kalteng,
Kabupaten Kapuas diperkirakan sekitar 81.000 Kepala Keluarga yang menerima bantuan dari dana APBD Kapuas dan Dana Desa, jadi kalau ada bantuan sembako dari Pemprov Kalteng maka akan terjadi tumpang tindih bagi penerima, pertimbangan lainnya bahwa semua masyarakat yang memang berhak dan membutuhkan bantuan sudah terakomodir.
Ben Brahim menegaskan, jika pihaknya menerima 11.000 sembako dari Pemprov Kalteng tersebut, dengan dibagikan ke orang tertentu, maka pasti akan ada kecemburuan bagi yang tidak mendapatkan sembako tersebut, pembagian seperti itu harus adil dan dapat diterima oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan, kalau urusan untuk bantuan sembako di Kabupaten Kapuas masih bisa diatasi, bahkan sampai akhir tahun untuk penanganan COVID-19, terutama bidang kesehatan misalnya ketersediaan obat, vitamin, handsanitizer, masker, serta sembako tetap aman untuk kabupaten kapuas, paparnya.
Bupati Kapuas berpesan kepada semua lapisan masyarakat Kabupaten Kapuas yang belum mendapatkan bantuan agar kiranya dapat melapor kepada RT, lurah atau Kepala Desa setempat, dan nantinya segera ditindak lanjuti, sementara untuk mencegah COVID-19 menular masyarakat diminta mengikuti himbauan Pemerintah dengan tetap di rumah, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta ibadah di rumah, jika keluar rumah wajib menggunakan masker dan selalu berdoa agar pandemi COVID-19 di Bumi Tambun Bungai, dan seluruh wilayah di Indonesia serta dunia segera berakhir sehingga aktivitas kita kembali normal seperti sedia kala. (manuparydi)