Pekerjaan Saluran Irigasi Tapin Balai SDA PU Provinsi Kalsel Tak Optimal, Petani dan Perternak Mengeluh

 

RANTAU,-  Pekerjaan saluran irigasi di Tapin dengan panjang sekitar 4.900 Meter di Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin, proyek pihak Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Provinsi Kalimantan Selatan ternyata hasilnya kurang optimal pengoperasian dan pemeliharaannya sehingga banyak dikeluhkan warga desa terutama para petani dan peternak ikan di desa Linuh dan Kalumpang Kecamatan Bungur.

 

Diceritakan Warga Desa Linuh, Kecamatan Bungur yang tak mau disebutkan namanya, “lokasi proyek pekerjaan irigasi Tapin mulai jembatan talang air di Linuh terus sampai Tampunang-Kalumpang. Tampunang ini termasuk desa Kalumpang Kecamatan Bungur,”katanya.

 

Banyak warga Desa Linuh mengeluh dimana saluran irigasi yang rawan kenapa tidak diprioritaskan diperbaiki lebih dulu, karena saluran irigasinya sudah jebol. Selain itu juga petani perempuan datang kesini mengeluhkan persawahan mereka kekeringan tak mendapatkan air dari saluran irigasi yang baru dikerjakan. Demikian ada perternak ikan banyak keluhkan saluran irigasi yang kurang optimal dikerjakan.

 

“Bakal menjadi ringan, justru menjadi berat. Air tidak naik,”katanya.

 

Banyak warga masyarakat bertanya-tanya dan mengeluh tiga hari yang lalu saluran irigasi di buka air mengalir deras dengan volume air yang cukup banyak, lalu berangsur-angsur hingga sekarang mengalirnya air sedukit. Juga kenapa di hulu sini sudah dibuka lalu ditutup kembali, itulah sebabnya kurang optimal di hilir.Dampaknya ya itu tadi, petani dan perternak kekurangan air.

 

“Pekerjanya saluran irigasi ini bukan putra daerah, melainkan orang Sulawesi-Bugis dikenal Ismail sehingga kurang menguasai lokasi pekerjaan saluran irigasi Tapin,”katanya.

 

Ditambahkan Fahri perwakilan LSM Bastari Bungur mengatakan, pekerjaan saluran irigasi ini kewenangan pihak balai sumber daya air Dinas PU Provinsi Kalsel yang mana sumber dananya dari APBN. Proyeknya berakhir tanggal 31 Desember 2019 kemarin.
“Pekerjanya orang baru yaitu Ismail dari Sulawesi dan Kepala Tukangnya Pak Jasmani putra daerah. Nah menurut kabar Ismail ini dipecat dari pekerjaan ini karena dinilai kurang profesional. Dirinya bekerja sendiri, bahkan pegawainya saat bekerja kemarinengeluhkan urusan makan dan tunjangan gaji mereka tak dibayar selama berbulan-bulan, dan mengeluhkan hal ini kepada kepala tukang,”pungkasnya.

 

Reporter Nasrullah

 

Baca Juga:  FIR'AUN Mempertahankan KEKUASAAN Dengan CARA MEMECAH BELAH RAKYATNYA
Dibaca 18 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top