RANTAU,- Selama musim kemarau panjang melanda daerah Tapin sejak beberapa pekan kemarin, membuat sejumlah penduduk di Desa Sandaran Atap Kecamatan Tapin Selatan mengalami kekeringan.Bahkan diantara warga merasa kesulitan dalam memperoleh kebutuhan air untuk MCK mereka, hingga terpaksa harus mengeluarkan uang lebih.
Seperti pengakuan warga Desa Sandaran Atap yang tak disebutkan namanya dan kesehariannya pedagang warung di desa setempat mengakui keluarganya mengalami kesulitan air di musim kemarau saat ini. “Dalam memperoleh air untuk kebutuhan MCK meski merogoh kocek lebih dulu sekitar Rp.150 ribu untuk 18 ribu liter air dan itu pun belum termasuk untuk kebutuhan minum dan memasak dengan cara mengisinya lewat pengisian air galon.Selain itu kebutuhan lainnya untuk hewan peliharaan ternak sapi yang perlu air,”katanya.
Melihat kondisi warga masyarakat yang sedang mengalami kesulitan air selama musim kemarau ini, Polsek Tapin Selatan langsung bergerak melaksanakan Bhakti Sosial mensuplai air untuk memenuhi kebutuhan warga Desa Sandaran Atap dan Desa Sawang Nes 18 Kecamatan Tapin Selatan.
Dalam mensuplai air ke warga, Polsek Tapin Selatan menggunakan armada pemadam yang biasa digunakan untuk memadamkan api jika ada lahan karhutla terbakar.Digunakan untuk bantu suplai air ke warga penduduk dan musholah disana.
Sebagaimana dikatakan Kapolsek Tapin Selatan, IPTU.Singgih Aditya Utama melalui Kanit Binmas Polsek Tapin Selatan, AIPTU.Bahrudin.S membenarkan kekeringan penduduk yang sudah terjadi hampir rata-rata di setiap desa se-Kecamatan Tapin Selatan.
“Dengan bantuan armada unit pemadam kebakaran yang kita miliki disamping untuk memadamkan areal atau lokasi yang terbakar.Juga digunakan untuk suplai air warga untuk membantu warga yang sedang mengalami krisis air selagi musim kemarau ini. Diantara desa yang jadi sasaran suplai air  Polsek Tapin Selatan ke musholah Al Hidayah Desa Sandaran Atap dan prnduduk,”pungkasnya.
Reporter Nasrullah