Kapolsek Tapin Tengah Bergerilya Sebar Maklumat Kapolda

Teks Foto : Kapolsek Tapin Tengah Saat Serah Terima Jabatan  (Sertijab)

RANTAU,- Kapolsek Tapin Tengah IPTU.H.M.H. Harahap bersama 10 anggotanya bergerilya menyebar Maklumat Kapolda Kalsel tentang larangan membakar hutan dan lahan kepada setiap Kepala Keluarga di Desa Papagan Makmur, Kecamatan Tapin Tengah, Rabu (18/9) pagi.

Kapolsek Tapin Tengah mengaku menyebarkan 6 ribu lembar maklumat Polda Kalsel bersama BPBD, TNI, Manggala Agni di Desa Papagan Makmur. “Disana kita langsung terjun ke masyarakat dan melakukan pendekatan terhadap petani sawit maupun padi.Disitu kita imbau mereka dalam membuka lahan hendaknya tidak dengan cara dibakar. Dan masyarakat Papagan Makmur menyambut antusias dan menerima imbauan kami, kedepan tidak lagi membuka lahannya dengan cara dibakar,”katanya kepada media ini.

Secara bergerilya kita menyebar lembar maklumat Kapolda Kalsel. Sejak kemarin kita menyebarkan maklumat ke warga di desa Hiyung dan hari ini ke Papagan Makmur. Selain itu, kita juga menyambangi tokoh alim ulama setempat seperti Guru Kulur dan Guru Tahir, karena tokoh agama ini sangat penting dukungannya. “Insya Allah imbauan larangan pembakaran lahan ini bakal dilanjutkan tokoh agama seperti mereka dalam majelis dzikir, majelis il’m , dan pengajian di masjid-masjid,”katanya.

Di wilayah Tapin Tengah ini ada 17 Desa dan 4 desa yang rawan Karhutla diantaranya Desa Pandulangan, Suka Ramai, Papagan Makmur, dan Hiyung. “Aktifitas penyebaran maklumat ini rencananya akan dilanjutkan lagi besok ke Desa Suka Ramai dan Pandulangan,”katanya.

Dilain sisi Camat Tapin Tengah, Soegian Noor mengaku sangat mendukung aktifitas yang dilakukan Polsek Tapin Tengah dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang larangan pembakaran lahan dan hutan.Sebagaimana kita juga aparatur kecamatan dalam bersosialisasi istilahnya mewarung untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat. “Terus terang kami prihatin atas kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di wilayah kami Seperti Desa Hiyung kemarin sampai membakar habis kebun cabai dan sawit petani setempat hingga mereka mengalami kerugian ratusan juta rupiah,”katanya.

Baca Juga:  Ketua TP PKK Kotabaru Serahkan Bantuan Untuk TPA Nurul A'la

“Daerah kita mengalami kemarau sudah terasa sejak bulan Ramadhan kemarin.Diakui ada petani kita mengeluh kekeringan lahannya akibat cuaca panas lama tidak turun hujan, itu artinya daerah kita sejak saat itu sudah dilanda kekurangan sumber daya air,”katanya.

“Ditambah peristiwa di Hiyung kemarin petugas Damkar kewalahan mencari sumber daya air untuk memadamkan api yang merambat membakar 72 hektar lahan disana. Akibat kurangnya sumber daya air kita menjadikan upaya pemadaman kurang maksimal,”pungkasnya.

 

Reporter Nasrullah

 

Dibaca 18 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top