RANTAU,- Bupati Tapin HM.Arifin Arpan menghadiri acara Haulan KH.Gazali bin Bulayah di Masjid Raya Darul Falah, Jalan Perintis Raya Desa Lumbu Raya, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin, Â Senin (12/ 8) pagi.
Acara haulan dihadiri kalangan alim ulama, habib dan muslimin di Banua Kalsel berkumpul untuk bersilahturahmi bersama dalam majelis ilm yang selenggarakan.
Pantauan Reporter Suarakalimantan.Com, Banyak jama’ah majelis I’lm haulan menyambut guru yang terdiri kaum ulama, habaib dan Umara dengan penuh hormat. Dan Ulama menyalami mereka satu persatu yang mencintai, sayang, kasih karena Allah.
Sebagaimana disampaikan Al-Mukaram KH.Syairaji dari Kandangan dalam tausyiahnya menyampaikan dirinya bersyukur bisa menghadiri acara haulan ini yang dapat berkumpul bersama habaib. “Karena setiap majelis ilm yang diselenggarakan ada habaib dan Ulama yang hadir itu nilai keberkahannya disisi Allah sangat luar biasa besar.Sebagaimana keterangan dari Rasulullah barang siapa diantara Umat beliau yang menghormati kaum ulama hingga mencium tangannya sama seperti mencium tangan Rasulullah.SAW,”katanya sambil membaca riwayat hadist Rasulullah SAW kepada seluruh jamaah haulan.
Acara diawali pembacaan maulid sejak malam  di kubah KH.Gazali dan keesokan harinya haulan di Masjid Raya Darul Falah yang dimulai pembacaan riwayat KH.Gazali Bin Bulayah yang dibacakan oleh cucu Beliau Guru Al Hasani yang sontak mendapatkan curahan rahmat kasih sayang Allah melalui cucuran air mata saat mengenangnya.Dilanjutkan hingga Tausyiah Al Mubarak KH.Syairaji dari Kandangan.
Bupati Tapin HM.Arifin Arfan,MM dalam sambutannya menyampaikan haulan yang diselenggarakan di Desa Lumbu Raya ini yang kedua, dan ULN mendukung kegiatan haulan ini terus dilaksanakan setiap tahunnya.Karena beliau termasuk Ulama besar di Kabupaten Tapin.”Semoga anak dan cucu beliau dapat melaksanakan kegiatan ini dengan lancar,”katanya Amin.
Riwayat singkat KH.Gazali Bin Bulayah adalah Abuya atau Bapak dari seorang Ulama di Kabupaten Tapin yaitu Abuya KH.Ali Nurdin Cangkering. KH.Gazali lahir di Lumbu Raya sekitar tahun 1907 Masehi atau 1325 Hijriyah, beliau akrab disapa KAI Muzali yang berhasil menyebarkan syiar Agama Islam di daerahnya sekitar tahun 1950 Masehi lalu dengan Rabbaniyatul Il’mNya dan Rabbaniyatul Hukm-Nya. Atas izin Allahu ta’ala beliau dianugerahkan ilmu Agama meliputi Tauhid, Fiqih, dan Tassawuf hingga dipercaya oleh para muslimin muslimat dan para  alim ulama beliau termasuk para pewaris nabi.
Ayah beliau bernama Bulayah seorang petani yang pekerjaannya disamping betani juga ahli memasak nasi dengan khalwah (red.panci) yang besar. Bulayah bukan dari kalangan ulama namun dirinya memiliki harapan besar terhadap anak-anaknya dan zuriat keturunan nya untuk menjadikan mereka anak yang sholeh alim lagi bertaqwa terhadap Allahu ta’ala. Karena itulah Beliau mensekolahkan anak-anaknya ke pondok pesantren dan sempat menitipkannya kepada tuan guru alim ulama di masanya di desa Banua Halat bernama Al-Arif KH.Muhammad Abdul Karim yang memiliki pola pengajaran dakwah dan ajarannya yang sangat istimewa (red.setingkat khawas-Muridun dan khawashul khawas-Muradun) di sebuah musholah dan ruang asrama bagi para santri. Selain itu KH.Gazali termasuk kriteria  seorang yang tak pernah merasa puas dalam menuntut Ilmu Agama sehingga melanjutkan belajar lagi dengan menuntut ilmu di Mekkah bersama seorang ailm ulama di sana, bahkan sempai di Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Setelah melalui proses belajar, beliau pulang kampung untuk mengamalkan ilmu yang diperolehnya bermanfaat dan berhasil menyebarkan Syiar Islam di Banua.
Reporter Nasrullah