SUAKA-BANJARMASIN. Akhirnya sebuah harapan dan impian warga Kalimantan Selatan memiliki mobilisasi transportasi umum yakni Kereta Api sudah mulai menunjukkan titik kejelasan. Pasalnya diketahui bahwa dalam tahun ini sudah akan dilaksanakan proses pembebasan lahan bagi yang terkena alur lintas Kereta Api tersebut.
Menurut Kepala Bappeda Propinsi Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira mengatakan bahwa, pembebasan lahan ini sudah memasuki persiapan untuk pembuatan jalur Kereta Api yang akan dilalui. Ia menjelaskan, tahapan Land Acquisition Resettlement Action Plan (Larap) atau Rencana Tindakan Pengadaan Tanah dan Permukiman, awal dilaksanakan untuk jalur Tabalong, Martapura, dan Banjarmasin. Karena itu semua merupakan kelanjutan jalur dari Kalimantan Timur, paparnya kepada wartawan.
Dari itupula, menurut dia, semua alokasi anggaran tersebut bersumber dari dana Pemerintah Pusat. Dan bagi Pemerintah Daerah tidak dibebankan anggaran sepeserpun. “Tugas kita hanya memfasilitasi, misalnya sosialisasi dan koordinasi. Untuk memudahkan proses pembebasan lahan,’’ katanya.
Secara terpisah, bahwa impian warga ingin memiliki jalur Kereta Api Kalimantan ini juga sering didengungkan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor. Bahkan, pria yang akrap disapa Paman Birin ini berjanji tidak akan berhenti menyanyikan lagu kereta malam, apabila jalur kereta belum terealisasi.
Menurutnya, jalur kereta itu sudah cukup lama di idam-idamkan oleh seluruh warga Kalimantan. “Dari dulu sampai sekarang kita selalu membayangkan bisa keliling Kalimantan menggunakan Kereta Api. Makanya, selama Kereta Api belum hadir di Kalimantan, saya akan terus menyanyikan lagu kereta malam,” papar Gubernur Kalsel ini.
Dalam kutipan pemberitaan dari liputan6.com, proyek pembangunan Rel Kereta Api Kalimantan tak berjalan mulus. Padahal, pembangunan Rel Kereta Api ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, salah satu hambatan dari pembangunan proyek tersebut adalah anjloknya harga batubara dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini membuat investor yang akan membangun proyek ini menahan keinginannya.
Sebab, salah satu tujuan pembangunan rel kereta tersebut adalah untuk mengangkut komoditas bata bara. “Saya pikir yang agak ini itu proyek Kereta Api karena kereta itu ada beberapa, Kereta Api Kalimantan yang diinisiasi swasta, cuma karena harga batu bara belum baik maka belum dilaksanakan,’’ ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/2).
Meski tidak ada berjalan mulus, lanjut Budi, pemerintah belum akan mencoret Kereta Api Kalimantan ini dari daftar proyek strategis nasional. Sebab, pemerintah masih melihat kemungkinan proyek tersebut bisa terwujud. “Tidak dicoret, karena mereka minta jaminan dan kita tidak bisa beri,” ucapnya. (TIM)