SUAKA – BALANGAN. Banyaknya korban dugaan akibat menenggak cairan Polylab Etanol semakin bertambah dan saat ini sudah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Hingga berita ini diturunkan, tercatat dua remaja meninggal dunia, dan belasan anak muda lainnya masih dirawat intensif.
Pantauan SUAKA, setelah sebelumnya, pada hari Senin (22/1) sekitar pukul 10.00 Wita, seorang remaja berinisial WHY (21) meninggal dunia yang diduga akibat mengkonsumsi cairan Polylab Etanol dicampur dengan minuman energy sebagai penambah rasa. Sementara MN (17) dan rekan WHY menenggak cairan tersebut juga meninggal dunia sekitar pukul 16.30 Wita.
Dari data yang disampaikan oleh Kapolsek Batumandi Iptu Rudianto yang menangani kasus tersebut, tercatat sebanyak 14 anak muda yang meminum cairan Polylab Etanol tersebut. “Dua remaja meninggal dunia, satu orang masih di ICU, yaitu ZL (20), kemudian MA di ruang perawatan anak karena masih berusia 15 tahun, delapan orang di IGD dan dua orang baru memeriksakan diri diantar pihak keluarga,” ucapnya kepada wartawan.
Sementara itu, FS (16) dan WH (19) mengaku minum pada hari Sabtu (20/1), kemudian KH (19) mengaku minum pada hari Jumat (19/1), mengeluhkan sakit dibagian perut bagian bawah dan perut bagian sebelah kanan. “Awal mula mereka mengalami bibir kering, pusing, sakit kepala berat, sakit pada perut bagian bawah apalagi saat kencing, sakit pada perut bagian kanan, mual, beberapa ada yang muntah,” terang para korban.
Sebelumnya, ada yang minum sejak Kamis (18/1), namun tidak seperti ini efeknya ujar para korban, mungkin lanjutnya, karena sudah kebanyakan sehingga pengaruhnya seperti ini. Saat ini para korban masih terus dirawat intensif di RSUD Balangan.
Sekedar diketahui, bahwa cairan Polylab Etanol memang tidak mudah dijumpai di toko-toko obat di pasaran, bahkan di pusat kesehatan ataupun di rumah sakit. Cairan tersebut biasanya dibutuhkan untuk kegiatan praktek di laboratorium. (TIM)