SUAKA – TANJUNG. Berbekal usungan terbesar dari Partai Politik yakni delapan Parpol plus satu parpol pendukung, maka untuk kedua kalinya Bupati Tabalong Drs H Anang Syakhfiani M.Sc merasa optimis menggandeng Drs H Mawardi M.Sc (Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Tabalong), mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Tabalong Propinsi Kalimantan Selatan di Tanjung, Rabu (10/1/2018).
Diketahui, ada 8 parpol yang mengusung H Anang Syakhfiani-H Mawardi yakni Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai NasDem, PBB, PKB, PKS dan PKPI, plus tambahan dukungan Parpol Non Parlemen di Tabalong, yaitu PDI Perjuangan.
Dalan penyerahan berkas pencalonan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani bersama H Mawardi, Periode 2018-2023 ini diiringi langsung oleh pengurus Parpol pengusung dan Parpol pendukung. Dan berkas tersebut langsung diserahkan kepada Ketua KPUD Tabalong, Agus Musdian Noor didampingi para komisioner KPUD lainnya.
“Saya bersyukur mendapat dukungan dari sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat, termasuk para tokoh pemuda untuk maju kembali dalam Pilkada 2018. Misi saya bersama Pak Mawardi untuk melanjutkan pembangunan yang sudah berlangsung lima tahun dalam periode pertama,” ucap Anang Syakhfiani kepada wartawan di Tanjung, Rabu (10/1/2018).
Dari itu, ia mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada 9 Partai Politik yang berkenan mengusung dan pendukungnya dalam pencalonannya sebagai Bupati Tabalong masa bakti 2018-2023, sehingga ia kembali dipercayakan amanat untuk mencalon dan bersatu dalam garda pemenangannya kedepan.
Tampak terlihat di ruang kantor KPUD Tabalong, Ketua Harian DPD I Partai Golkar Kalsel Dr (Hc) H Supian HK SH, Ketua DPW PAN Kalsel H Muhidin dan beberapa petinggi Parpol pengusung dan pendukung lainnya mendampingi Anang Syakhfiani-Mawardi, untuk memompa semangat sang jago Petahana. “Parpol yang mengusung dan mendukung ini meminta kepada saya untuk melanjutkan pembangunan Tabalong untuk lima tahun ke depan, ini pasti akan saya jaga,” ucap Anang Syakhfiani singkat seraya menutup pembicaraannya.
Jurnalis : Ahmad Sidik
Redaktur : Kastalani Ideris