SUAKA – BANJARMASIN, guna menghadapi detik-detik pergantian tahun 2017 ke tahun 2018, beberapa hal dilakukan oleh Polda Kalsel untuk mengamankan titik-titik di pusat keramaian di wilayah hukum Kalsel, termasuk Kota Banjarmasin, menjelang pergantian tahun tersebut.
Tak tanggung-tanggung seribu personel dibantu TNI-AD, siap menjaga keamanan Kota Banjarmasin agar tetap aman dan kondusif, Polda Kalsel tak ingin kecolongan dalam pergantian tahun mendatang ini.
“Pengamanan tahun baru kita akan all-out, untuk itu disiapkan seribu personel ditambah kekuatan tambahan dari TNI-AD. Kami menempatkan seribu personel untuk stand bye di titik-titik strategis pusat keramaian di Kota Banjarmasin pada saat berlangsungnya pergantian tahun baru 2018,” kata Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana, usai acara Press Conference akhir Tahun 2017, di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri, Sabtu (30/12/2017).
Kapolda Kalsel juga menjelaskan, bahwa pihaknya juga melakukan langkah antisipasi dengan adanya malam doa bersama dan renungan yang akan digelar oleh ormas Islam seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Pemuda Muslim Borneo (PM Borneo) di Kota Banjarmasin pada malam tahun baru. Rencanya ormasi Islam ini akan menggelar di Taman Kamboja Jalan Anang Adenansi Kota Banjarmasin.
“Kami dukung acara doa bersama, asal dilakukan dengan tertib. Tapi jika ada upaya sweeping yang akan dilakukan pihak ormas, tentu kami akan amankan. Tugas melakukan sweeping hak Polri, bukan ormas. Untuk itu kami akan all out melakukan pengamanan. Jangan coba-coba di Kalsel ini melakukan upaya kriminalisasi,” tegasnya.
Brigjen Pol Rachmat Mulyana, bahkan sudah meminta pengelola THM di Kota Banjarmasin, agar jam operasional dibatasi hanya sampai jam 1 malam. Selain itu Polda Kalsel juga melarang adanya pesta kembang api. “THM yang buka melebihi jam 1 malam akan kami tindak tegas. Tidak hanya malam tahun baru. Kami tak main-main, melakukan pengamanan jelang tahun baru. Polda Kalsel akan lakukan patroli gabungan dengan TNI AD mengantisipasi pelanggaran para THM tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kegiatan press conference, Kapolda Kalsel juga menyinggung soal kasus dugaan pidana, pembangunan Jembatan Mandastana Kabupaten Batola yang runtuh dan gratifikasi proyek RSUD Hadji Boejasin Pelaihari dan terus akan ditindak lanjuti. “Tapi secara umum kasus gangguan kamtibmas di Kalsel sepanjang tahun 2017 mengalami penurunan,” katanya.
Wartawan : Gazali Rahman
Editorial : Sumarko
Redaktur : Anang Misran Hidayatullah