SUAKA – KAPUAS. Rusaknya jalan yang menghubungkan dua Kecamatan, yakni Kecamatan Tamban Catur menuju Kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah yang sangat berdampak kepada masyarakat sekitar dalam beraktivitas sehari-hari menjadi perhatian serius aktivis LEKEM KALIMANTAN.
Pasalnya menurut Normilawati SE, salah satu warga kecamatan Kapuas Kuala Kabupaten Kapuas menyatakan, bahwa beberapa desa yang menghubungkan kedua kecamatan tersebut sangat rusak dan sangat mengganggu aktivitas masyarakat lalu lalang di jalan tersebut, “jalan ini fatal rusaknya, bahkan sangat berdampak negatif terhadap pengguna nya, apalagi pengguna jalan yang mengendarai mobil berskala rendah,” bebernya kepada wartawan suarakalimantan.com, Minggu (5/11).
Dijelaskannya jalan tersebut yang menghubungkan beberapa desa, dari Desa Tamban Baru Mekar, Desa Tamban Baru Selatan, Desa Wargo Mulyo, Desa Lupak Dalam, keadaannya cukup memperihatinkan bagi pengendara, “infrastruktur jalan dan jembatannya sangat parah sekali. Apalagi jalan di daerah Desa Tamban Baru Selatan dan Desa Tamban Baru Mekar. Sedangkan jembatan di daerah Desa Lupak Dalam itu sangat memperihatinkan, ada yang sudah dalam proses pembangunan, namun aneh sudah kurang lebih 2 tahun ini belum selesai-selesai juga pembangunannya. Ada apa ini semua?,” jelasnya kepada wartawan.
Dari itu, Normilawati berharap kepada Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat, untuk benar-benar memperhatikan aspirasi ini, “Saya harapkan pak Bupati turun kelapangan, sehingga mengetahui infrastruktur yang sebenarnya. Karena ini jalan utama bagi masyarakat dalam beraktivitas. Kerusakan ini penghambat arus ekonomi dan pendidikan wajib belajar 9 tahun,” tutur salah satu aktivis LSM Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) ini berujar kepada wartawan.
Senada juga, Rusdiansyah salah satu warga Desa Tamban Baru Selatan memaparkan, infrastruktur jalan dan jembatan di daerah ini sudah dua tahun lebih mengalami kerusakan ini, pemerintah kabupaten Kapuas sepertinya tutup mata dan tidak peduli dengan kami, padahal di ketika pemilu legislatif sampai pada Pilkada dulu, mereka memberikan janji manis akan memperjuangkan perbaikan infrastruktur di wilayah kami, “janji mereka itu janji seperti tong kosong, nyaring bunyinya. Buktinya NOL tanpa ada bukti sama sekali, fakta nya anda bisa lihat sendiri,” ujarnya seraya bertanya kepada wartawan, Minggu (5/11).
Menurut Rusdiansyah, akibat rusaknya infrastuktur jalan dan jembatan tersebut, tidak sedikit berdampak negatif terhadap pengendara di jalan ini, “ada yang mobil nya rusak dan ada juga mobil yang terbalik dan jatuh ke sungai. Dan banyak lagi dampak negatifnya. Dari itu mudah-mudahan pak Bupati kami mendengar jeritan kami ini,” harapnya. (Kas/TIM)