SUAKA – MARTAPURA. Penggantian dan mutasi pejabat kembali bergerak di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjar masa kepemimpinan KH Khalilurrahman dan H Saidi Mansyur. Terpantau sebanyak 107 jabatan struktural dan 7 orang fungsional kemarin dilantik dan diambil sumpahnya dalam pemerintahan mereka berdua.
Namun sangat disayangkan dan sepertinya tanpa disadari hal ini memperlihatkan ketidak cucukan serta permusuhan kedua pasangan dalam kepemimpinan di Kabupaten Banjar, ternyata pelantikan kali ini tidak terlihat Bupati Banjar KH Khalilurrahman.
Diduga pasca beredarnya video antara H Sugianor dan Bupati Banjar saat itu yang terpancing dalam menugaskan H Sugianor untuk memasuki semua desa di Kabupaten Banjar serta mengawasi penggunaan dana desa, KH Khalilurrahman terlihat berawal sakit. Dan dikabarkan Bupati Banjar ini sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Surabaya.
Ironisnya dalam pelantikan tersebut, para pejabat telah dilantik dan diambil sumpahnya oleh Sekretaris Daerah Banjar Ir H Nasrunsyah MP, bukan oleh Wakil Bupati Banjar yang sepatutnya. Apalagi pantauan awak media ini Wakil Bupati Banjar berada di Martapura Kabupaten Banjar.
Sungguh terlihat pemerintahan Kabupaten Banjar ini tidak harmonis. Diketika Bupati berhalangan, seharusnya dan sepantasnya yang melantik ini Wakil Bupati Banjar, bukan Sekretaris Daerah yang melantik. Hal ini diketahui awak media ini, Nasrunsyah telah melantik Rahmad Dhani yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Bappeda dan Litbang Banjar dan kini dilantik menjadi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga.
Juga terlihat, Saifulah Effendi Kabid Tibum Satpol PP Banjar dilantik menjadi Camat Martapura Timur menaggantikan Gusti Sofyan yang menempati jabatan Sekretaris Disperindag.
Pelantikan pejabat kali ini jelas mengundang banyak tanda tanya publik, karena dilakukan begitu mendadak, dan bisa dipastikan seperti dipaksakan dan terkesan tergesa-gesa. Apalagi yang melantik bukan Wakil Bupati Banjar, melainkan dilakukan oleh Sekretaris Daerah dan terkesan jelas terbaca publik ketidak sengkronan antara Bupati dan Wakilnya. Ada apa ini?
Jelas tidak heran pelantikan kali ini menjadi pembicaraan pejabat di lingkungan Pemkab Banjar, bahkan Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur juga angkat bicara terkait kebijakan yang dinilai oleh publik merupakan perbuatan yang di paksakan.
Wakil Bupati Banjar Banjar, H Saidi Mansyur mengaku, dirinya selaku Wakil Bupati dengan Tupoksi mengevaluasi dan memantau jalannya pemerintahan juga merasa tidak enak dengan berjalannya pelantikan dan pengambilan sumpah kali ini.
Dia melihat pelantikan ini terkesan tergesa dan sangat dipaksakan. Banyak jabatan yang kosong seperti sekretaris Bapeda dan inspektorat. “Saya saja baru tadi pagi tahu ada pelantikan pukul 15.00 Wita. Itu pun, saya tidak diundang dan dilibatkan,”ungkap Wabup dengan uraian kata ke kesalannya.
Dia juga merasa tidak enak dengan mutasi ini, karena prosesnya tidak menggunakan sistem yang ada. Padahal menurut Saidi, sistem yang ada ini sudah bagus Seperti, Telent Pool yang ada di BKD Banjar itu sudah bagus tetapi itupun tidak digunakan.
Menurutnya, proses mutasi yang seperti ini justru menghambat jalannya pembangunan. Padahal, saat diundangkan Presiden Jokowi pemerintah daerah dituntut untuk melakukan percepatan pembangunan. “Tidak boleh ada terhenti pembangunan harus bersaing dengan daerah lain atau negara lain,” katanya.
Saidi juga menyoroti tetap dikosongkanya jabatan Direktur RSUD Ratu Zalecha. Sedangkan, para tokoh ulama tokoh masyarakat sudah datang ke rumah sakit itu dan rumah sakit itu membutuhkan segera perubahan dan perbaikan.
Tentunya, pelantikan kali ini bakal dipertanyakan tokoh masyarakat dan juga dewan. “Ada apa, apakah ada kepentingan. Itu pastinya pertanyaan mereka. Tetapi kami selaku wabup tupoksinya mengevaluasi jalannya pemerintahan dan bekerja untuk kemajuan Kabupaten Banjar,” katanya.
Sekda Banjar Ir H Nasrunsyah MP dalam sambutannya mengatakan di kesempatan ini ada tiga yang disampaikannya kepada para pejabat yang dilantik.
Pertama dia mengucapkan selamat kepada pejabat yang baru dilantik. Jabatan ini adalah amanah, semoga di Jum’at ini beberkah.
Kedua, mutasi adalah hal biasa. Mudah-mudahan di tempat tugas yang baru rekan-rekan bisa melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya.
Ketiganya, mari kita kerjakan penuh semangat dan penuh ikhlas,”katanya.
Sekda pun usai pelantikan mengatakan bahwa pelantikan ini sudah melalui proses baperjakat. Namun, yang menentukan adalah pejabat pembina keprgawaian (PPK) yakni Bupati.
Bupati sendiri saat ini sedang sakit sedang dirawat di rumah sakit di luar daerah.
Sakitnya apa dia belum menjenguk Bupati. “Nanti lah kalau sudah menjenguk saya bisa tahu penyakitnya apa. Saat ini, beliau masih dirawat. Mudah-mudahan dengan doa orang sebanyak ini beliau bisa cepat sembuh,” katanya (TIM)