SUAKA – SUNGAI TABUK. Adanya penutupan akses jalan menuju ke sekolah SMPN 4 SUNGAI TABUK di Kelurahan Sungai Lulut RT 06.A Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar membuat terhentinya proses belajar mengajar di sekolah tersebut, Kamis, 19 Oktober 2017
Penutupan jalan ini dilakukan dengan cara memasang pagar yang menutupi jalan terbuat dari kayu galam dan ditutup dengan dinding terbuat dari seng. Diketahui awak media ini, jalan tersebut merupakan jalan umum yang berada di Komplek Putra Gemilang Raya yang berdampingan dengan sekolah SMPN 4 Sungai Tabuk. Penutupan ini dilakukan oleh sekelompok warga Komplek Putra Gemilang Raya.
Informasi yang didapatkan awak media ini, menurut keterangan dari warga sekitar yang enggan namanya disebutkan, pemasangan penutup jalan umum menuju SMPN 4 Sungai Tabuk ini dilakukan pada malam kemaren, Rabu (18/10) sekitar pukul 21.00 Wita.
Adalun alasan warga menutup jalan tersebut, menurut dia, dikarenakan Kepala Sekolah SMPN 4 Sungai Tabuk yang menjanjikan akan menyumbang tanah uruk untuk perbaikan jalan sebanyak 2 Rit, namun janji tersebut belum terealisasi sampai terjadinya penutupan jalan umum itu, jelasnya kepada wartawan.
Wakil Kepala SMPN 4 Sungai Tabuk, Fadillah M.Pd memaparkan, penutupan akses jalan menuju SMPN 4 Sungai Tabuk ini sudah beberapa kali dilakukan oleh warga, “Pihak sekolahan sudah memberikan bantuan perbaikan fasilitas umum dan sebelumnya sejak tahun 2016, kami pernah memberikan bantuan kemasyarakatan dilingkungan ini,” katanya kepada wartawan.
Menurut dia diantara bantuan yang telah diberikan tersebut, yakni, perbaikan jalan, pemasangan keramik langgar (mushalla) di Komplek tersebut, ujar Fadillah menjelaskan kepada wartawan Kamis (19/10).
Selanjut Wakil Kepala SMPN 4 Sungai Tabuk ini membeberkan, pada bulan Oktober ini pihak SMPN 4 Sungai Tabuk mendapatkan tambahan bangunan Labolatorium IPA, dan pada tanggal 15 Oktober 2017 nantinya bahan material berupa galam untuk pondasi bangunan labolatorium dipastikan masuk ke ruang lingkup SMPN 4 Sungai Tabuk, katanya.
Dari inipula, beber dia sempat terjadi pelarangan angkutan material galam melewati jalan umum Komplek Putra Gemilang Raya ini, namun karena yang mengerjakan pondasi galamnya adalah warga asli Sungai Lulut sendiri, akhirnya mereka diperbolehkan masuk membawa material galamnya.
Namun akhirnya pada kemaren Rabu, 18 Oktober 2017 sekitar jam 21.00 Wita dipasangnya penutup jalan tersebut hingga saat ini, “kami mengharapkan jalan ini dibuka guna kepentingan pendidikan,” harapnya berujar kepada wartawan. (Kastalani/TIM)