SUAKA – KALSEL. Pesiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo mendukung penuh upaya pemberantasan praktek korupsi yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan yang baru kemaren terjadi Kamis (14/9).
Pernyataan ini dikemukakan Jokowi usai membuka kegiatan Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) X yang dipusatkan di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Jumat (15/09/2017).
“Jika memang faktanya demikian dan terbukti ya tangkap saja,” ujar Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan terkait gencarnya OTT yang dilakukan KPK di daerah.
Usai membuka FASI X, Presiden RI juga ke Balai Kota Banjarmasin sekaligus membagi hadiah sepeda kepada anak-anak sekolah, serta penerima kartu pintar dan kartu warga tak mampu.
Selanjutnya, Jokowi yang diusung PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura ini menyambangi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) untuk bersilaturrahmi dengan warga Muhammadiyah, dan menyerahkan 2.500 Sertifkat Hak Milik (SHM) untuk masyarakat di Gedung Sultan Suriansyah (SUSU) Banjarmasin.
Pantauan SUAKA, dalam acara tersebut terlihat hadir pejabat di Kalsel seperti Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmad Mulyana, Komandan Korem 101 Antasari Kolonel M Syafi’ Kasno, Rektor UMB Prof Akhmad Khairuddin, Bupati Batola Hasanuddin Murad, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan beberapa pejabat lainnya.
Adapun penangkapan yang dimaksud oleh Presiden Joko Widodo tersebut adalah penangkapan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Komisi (KPK) terhadap Direktur Utama dan Direktur Keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), serta 2 orang oknum Pimpinan DPRD Kota Banjarmasin atas dugaan terkait proses pembahasan penyertaan modal untuk PDAM, yang mana beberapa waktu lalu di Paripurnakan di Kantor DPRD Kota Banjarmasin Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin. (TIM)