SUAKA – BANJARMASIN. Terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) momok yang menakutkan bagi Indonesia dan ini sudah menjadi tradisi tahunan di Kalimantan. Kebakaran hutan ini sangat berdampak bagi kesehatan dan lingkungan, asap yang ditimbulkan dari kebakaran itulah yang akan mendapat cemooh dari negara tetangga.
Jika Karhutla terjadi bukan saja mengganggu transportasi jalan, udara dan laut, tetapi juga mengganggu kesehatan manusia akibat terhirupnya asap api akibat kebakaran tersebut seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Untuk mengatasi Karhutla, maka Mabes Polri melalui Tim Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) mengumpulkan pucuk Pimpinan Polri se-Kalimantan yakni Polda Kalimantan Timur, Polda Kalimantan Barat, Polda Kalimantan Tengah dan Polda Kalimantan Selatan pada Rabu, (23/08/2017) di Hotel Golden Tulip Jalan A. Yani Km. 2 Banjarmasin.
Kepala Baharkam Mabes Polri Komjen Putut Eko Bayu Seno mengatakan, semua Kapolda yang dikumpulkan hari ini (Rabu, red) berasal dari kawasan yang rentan terjadi kebakaran tahunanan.Berkumpulnya Kapolda se-Kalimantan, agar mereka bisa saling memberikan informasi bagaimana cara menangani kebakaran hutan dan lahan dengan sebaik mungkin, ujar Jenderal Bintang Tiga ini kepada wartawan.
Menurutnya Komjen Putut Eko Bayu Seno ini, dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan, yang diutamakan adalah pencegahan secara dini, agar penanganan kebakaran lebih mudah ditekankan.
Selanjutnya Kepala Baharkam Mabes Polri ini memaparkan, dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan, diperlukannya sebuah kerjasama berbagai pihak seperti TNI, Pemda, Pemerintah Pusat dan Masyarakat, “Kita harus bersinergi untuk mencegah dan mengatasi kebakaran ini dengan beberapa elemen, sedangkan untuk penanganan hukum sepenuhnya ya jelas ditangani oleh Polri,” ujar Putut Eko Bayu Seno dalam sambutannya. (TIM)